Menentukan Karier Harus Dibangun Sejak Awal

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di Gedung Pusat Belajar Guru (PBG) yang berada di Kelurahan Mlatinorowito Kecamatan Kota, Senin – Selasa (11 – 12 Maret 2019), sebanyak 150 guru mengikuti workshop “Peningkatan Kapasitas Guru”.  Mereka yang mengikuti workshop ini adalah para guru penerima tunjangan kesejahteraan Rp. 1 juta yang terdiri dari guru SD PNS dan Non PNS, guru SMP negeri/swasta, Madrasah swasta dan madrasah TPQ. Kegiatan ini didukung oleh Yayasan Sukma dari Jakarta.

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Kudus HM. Tamzil, Asisten Dua Sekda Ali Rifai, Kepala Disdikpora Joko Susilo, Perwakilan Yayasan Sukma Choiruddin Basori serta Kabid Dikdas pada Disdikpora Suharto. Kepada wartawan yang menemuinya di Gedung PBG, Tamzil, Senin 11 Maret 2019 mengatakan, adanya gedung PBG ini memang sangat bermanfaat untuk kegiatan pelatihan. Dan selanjutnya gedung ini akan digunakan untuk kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas guru. Terutama bagi guru swasta yang belum pernah  mengikuti pelatihan seperti ini, nantinya akan mendapatkan pengalaman tentang manajemen sekolah, psikologi disekolah kemudian juga bagiamana memanaj konflik dan lain – lain.

Terkait harapan Kudus sebagai pusat pendidikan di pantura, Tamzil mengakui bahwa pencanangan itu sudah ada sejak dirinya menjabat Bupati Kudus periode 2003 – 2008. Dan sekarang bisa dilihat, kampus UMK semakin berkembang dengan jumlah mahasiswa yang cukup besar mencapai 10.000 orang. Kemudian juga berdiri Universitas Muhammadiyah Kudus yang dulunya adalah Stikes Muhammadiyah dan juga perguruan tinggi lainnya. Selain itu, di Kudus juga terdapat banyak SMK vokasi yang memiliki keunggulan masing – masing dalam jurusannya dan tidak dimiliki oleh kabupaten/kota lain. Sehingga banyak para mahasiswa maupun pelajar dari kota lain yang bersekolah di Kudus.

Kemudian harapan dengan adanya pelatihan ini, Tamzil berharap akan terus berlanjut dan tidak hanya untuk 150 guru ini saja. Namun bisa lebih banyak lagi hingga mencapai 12 ribu guru. Dan bila dari hasil testimoni nanti kurang maksimal, maka pelatihan ini akan dilakukan evaluasi.

Sementara itu perwakilan dari Yayasan Sukma Jakarta, Choiruddin Basori mengatakan, pelatihan ini didesain dengan dialogis, menarik, ceria dan dijamin sampai akhir pelatihan peserta tidak bosan dan mengantuk. Semua pelatihan dilakukan dengan aktivitas dan kegiatan serta pengembangan kreativitas guru. Dalam pelatihan ini pihaknya ingin mendorong guru untuk mengembangkan potensi siswa yang beragam.

Karena kata Choiruddin, siswa memiliki kecerdasan yang berbeda – beda dan pilihan karier atau cita – cita juga berbeda – beda. Bila guru sudah memiliki kapasitas untuk mengembangkan potensi siswa yang beragam itu, maka apa yang menjadi harapan Bupati Kudus akan lebih mudah.

Harapannya setelah adanya pelatihan ini, maka guru dapat mengelola kelas dengan lebih kretaif, siswa bisa lebih mandiri dan punya keyakinan bahwa pilihan karier kedepan itu akan lebih baik. Karena selama ini lanjut dia, menjadi mahasiswa saja belum dapat menentukan kariernya. Untuk itu, dalam menentukan karier harus dibangun sejak awal. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.