Menjelang Musim Penghujan Desa Rawan Bencana Harus Siap Siaga

Kudus, Radiosuarakudus.com- Sebentar lagi akan memasuki musim penghujan, sehingga wilayah rawan bencana seperti halnya longsor, banjir dan angin puting beliung menjadi ancaman bagi wilayah tersebut. Sejumlah wilayah yang rawan longsor berada didaerah lereng Muria seperti kecamatan Gebog yakni desa Menawan dan desa Rahtawu. Kemudian untuk wilayah kecamatan Dawe terdapat di sejumlah desa seperti desa Kuwukan, Japan, Colo, Kajar, Ternadi, Cranggang, Kandangmas, Dukuh Waringin dan Tergo. Kemudian untuk wilayah rawan banjir seperti diwilayah kecamatan Mejobo, Jekulo, Undaan, Jati serta Kaliwungu.

Untuk menghadapi kondisi menjelang memasuki musim penghujan, dibutuhkan kesiapsiagaan khususnya adalah desa – desa yang masuk dalam wilayah rawan bencana. Untuk itu BPBD Kudus dalam rangka membentuk desa tangguh bencana telah melakukan kegiatan sosialisasi terkait hal itu. Salah satunya adalah di desa Tergo kecamatan Dawe yang dilaksanakan di aula balai desa setempat, Kamis (30/9/2021).

Kepala BPBD Kudus, Budi Waluyo  melalui Kasi Pengendalian Kebencanaan BPBD Kudus, Willy Wiyoto mengatakan kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan rutin. Dalam kegiatan ini utamanya adalah peningkatan kapasitas desa agar secara mandiri mampu menghadapi bencana atau desa tangguh bencana. Yang dikembangkan untuk membentuk desa tangguh bencana adalah pemberdayaan masyarakat. Karena pencegahan dan kesiapsiagaan itu hubungannya dengan pemberdayaan masyarakat.

“Kami bersama dengan pihak ketiga akan memberikan tanaman – tanaman yang menghasilkan seperti pohon kopi, pohon alpukat dan pohon durian seperti permintaan masyarakat desa Tergo ini. Karena dalam kegiatan ini kami ingin menghidupkan kembali tujuh sendang di desa ini yang keberadaanya sudah mati karena kering,” terang Wiyoto.

Pihaknya bersama dengan pihak ketiga dan pemdes Tergo berencana untuk menghijaukan kembali ketujuh sendang itu agar sendang – sendang itu dapat berfung si kembali. Bila rencana penghijauan di ketujuh sendang ini berhasil maka pihaknya akan melakukan kegiatan serupa di wilayah pegunungan Patiayam. Ini dibutuhkan pemberdayaan masyarakat agar mereka juga ikut menjaga dan melestarikannya sehingga wilayah itu kembali hijau.

Ditegaskan oleh Wiyoto, bahwa bencana itu bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja tetapi lebih kepada tanggungjawab bersama yakni masyarakat harus ikut bertanggungjawab. Sejumlah desa yang rawan bencana seperti halnya desa rawan banjir pihaknya juga sudah mengajak desa – desa tersebut untuk memberdayakan masyarakatnya. Seperti halnya di desa Jati Wetan yang terdapat kondisi tanggul retak pihaknya mengajak masyarakat desa setempat untuk ikut membantu dalam mengatasi hal itu.

“Mumpung belum masuk musim penghujan, kami minta pemdes Jati Wetan agar mengajak masyarakatnya ikut melibatkan diri untuk menambal tanggul yng retak itu. Sebelum tanggul itu diperbaiki oleh pihak yang berwenang,” ujarnya. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.