Menolak Disuntik Moderna, Sebagian Nakes Disuntik Pfizer

Kudus, Radiosuarakudus.com- Vaksinasi booster kedua bagi tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Kudus belum capai seratus persen. Terakhir, Kamis  (18/8/2022), capaian vaksinasi booster kedua covid-19 untuk nakes baru 67,56 persen atau setara dengan 3.717 orang baru menerima suntikan vaksin.

Capaian ini masih cukup jauh dari sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus yang menargetkan 6.672 orang nakes mendapat vaksinasi booster kedua. Di mana jumlah sasaran tersebut disamakan dengan penerima vaksinasi booster pertama.

Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi pada DKK Kudus Aniq Fuad mengungkapkan jenis vaksin yang digunakan untuk booster kedua nakes yakni Moderna. Jenis vaksin yang memberikan efek samping yang dikhawatirkan banyak orang.

Lebih lanjut, belum maksimalnya capaian vaksinasi booster kedua menurut Aniq akibat beberapa faktor. Salah satunya karena banyak nakes yang enggan memakai moderna sebagai booster kedua.

“Kemarin kita sudah beri batas waktu sampai 11 Agustus untuk penyuntikan vaksin booster kedua, tapi nyatanya belum maksimal. Karena memang ada beberapa pertimbangan,” jelas Aniq,  Jumat (19/8/ 2022).

Atas dasar tersebut,  Aniq juga mendapatkan informasi bahwa Kementerian Kesehatan RI telah memperbolehkan menggunakan vaksin jenis Pfizer untuk vaksinasi booster kedua. Kendati sebelumnya ada wacana bahwa jenis vaksin booster kedua harus menggunakan jenis vaksin yang sama dengan yang pertama.

“Tapi Kemenkes sudah memberikan izinnya, berarti tidak apa-apa,” ucapnya.

Dengan demikian, DKK Kudus pun mulai memberikan instruksi penggunaan vaksin jenis Pfizer untuk vaksinasi booster kedua. Kemarin, kata Aniq, nakes Kudus yang belum vaksin booster kedua dengan Moderna, mulai beralih ke Pfizer.

Sedangkan untuk sisa vaksin Moderna, mulai ditarik DKK Kudus. Bahwa sisa vaksin yang ada dialihkan ke beberapa daerah yang membutuhkan vaksin tersebut.

“Jadi sekarang kita kejar (capaian vaksinasi booster kedua) pakai pfizer. Sisa vaksin Moderna kita tarik. Selain kita berikan ke kabupaten lain, kita juga butuh untuk vaksinasi dosis pertama atau kedua bagi masyarakat umum,” ungkapnya.

Total ada sekitar seribu dosis vaksin jenis Moderna yang ditarik DKK. Namun hal itu sudah tertangani dengan baik.

Sedangkan untuk jenis vaksin Pfizer, stok di Kudus tinggal sedikit. Pihak DKK Kudus akan terus berusaha memenuhi kebutuhan vaksin yang diperlukan. Kendati sampai saat ini pun stok vaksin Pfizer di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah kosong. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.