Meski Bukan Endemis Leptospirosis, Masyarakat Kudus Harus Waspada Kencing Tikus

Kudus, Radiosuarakudus.com- Memasuki musim penghujan selain penyakit DBD, penyakit leptospirosis menjadi salah satu ancaman yang perlu di waspadai masyarakat. Karena penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh air kencing tikus dapat mewabah bila tidak hati – hati dan waspada. Menurut Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nuryanto, Kamis 5 Desember 2019, Kudus bukanlah daerah endemis leptospirosis. Hal ini dipertegas dengan tidak adanya laporan kasus leptospirosis selama tahun 2019.

Angka ini tergolong turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai satu kasus. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus tahun 2018, kasus leptospirosis menimpa seorang pegawai jasa transportasi yang bekerja di Kabupaten Demak.

Dari hasil penyelidikan epidemiologis menunjukkan kasus leptospirosis itu sebenarnya terjadi di Kabupaten Demak. Tepatnya berasal dari lingkungan kerja korban yang tidak memiliki sanitasi yang baik dan banyak ditemukan binatang pengerat.

Hanya saja, korban bermukim dan berobat di pelayanan kesehatan di Kudus. Sehingga rekam catatan kasus penyakit leptospirosisnya masuk di Kabupaten Kudus.

Penyakit leptospirosis atau yang lebih dikenal dengan penyakit kencing tikus ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang hidup dan berkembang biak di dalam ginjal tikus. Dalam perjalanan penyakitnya, bakteri ini menginfeksi manusia melalui luka terbuka atau makanan yang terkontaminasi dengan kencing tikus.

Banyaknya genangan yang terjadi saat musim hujan, berpotensi menjadi media transmisi penyakit kencing tikus. Utamanya, genangan di kawasan persawahan dan bantaran sungai yang banyak dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan tikus.

Penyakit yang menyerang organ hati dan ginjal ini memiliki gejala demam tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius. Disertai dengan menggigil, nyeri, mual – muntah dan sakit kepala.

Nuryanto menghimbau kepada masyarakat Kudus, agar selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengrurangi kontak langsung dengan air banjir sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit leptospirosis. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.