Meski Harga Beras Melambung, Kudus Deflasi 0,39%

Inflasi Kudus

Kudus, Radiosuarakudus.com – Kenaikan harga jual beras di Kudus, tak berpengaruh terhadap tingkat inflasi karena pada bulan Februari 2015 justru mengalami deflasi sebesar 0,39 persen. Meski harga beras sempat melambung pada bulan Pebruari lalu, tetapi andilnya terhadap inflasi di Kudus justru tidak terlalu besar karena hanya 0,18 persen.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus, Endang Tri Wahyuningsih Selasa 3 Maret 2015,  kelompok bahan makanan yang di dalamnya terdapat komoditas beras pada Februari 2015, justru memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,28 persen. Sumbangan deflasi lainnya, yakni dari kelompok transportasi, komunikasi dan jasa komunikasi sebesar 0,29 persen, sedangkan kelompok lainnya memberikan sumbangan inflasi.

Di antaranya, kelompok pendidikan rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, kelompok sandang sebesar 0,04 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen.

Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi, yakni harga premium, cabai rawit, angkutan dalam kota, cabai merah, dan angkutan antar kota. Sedang kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi, yakni mobil, beras, lele, sepeda motor, air kemasan, dan tarif air minum PDAM.

Ditambahkannya, dari enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jateng, tingkat deflasi di Kudus menempati urutan empat setelah Kota Surakarta sebesar 0,91 persen, Kota Purwokerto dan Semarang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,67 persen.

Kemudian Kota Kudus sebesar 0,39 persen, Kota Tegal sebesar 0,35 persen, dan Cilacap sebesar 0,12 persen. Sedangkan laju inflasi tahun kalender sebesar -0,75 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 5,89 persen. (roy)

You may also like...

Comments are closed.