Kudus, Radiosuarakudus.com- Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Rabu 30 Agustus 2017, menggelar rapat bersama UPT Pendidikan Kecamatan dan pengawasan SD di aula kantor setempat. Rapat itu membahas penataan SD negeri dan swasta sekaligus mengumpulkan data penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Rapat yang dipimpin Kabid Dikdas Suharto dan didampingi Kasi Kurikulum Djamin, sebagai bukti pertanggung jawaban UPT Pendidikan untuk membuat laporan PPDB yang sebenar-benarnya tanpa ada rekayasa.
Menurut Suharto, data yang sudah terkumpul nanti akan diolah kembali, dan nanti tim kabupaten untuk memilah-milah. Setelah itu, dilakukan survei ke lokasi semua SD yang sudah terdata, sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Suharto menerangkan, SD yang digabung pasti ada pro dan kontra yang timbul dari wali murid, tokoh desa dan lainnya. Untuk itu, data yang sudah masuk segera diolah dan langsung pendekatan kepada masyarakat.
Menurutnya, penggabungan sekolah yang kurang dari 20 siswa per kelas seharusnya digabung. Harto sudah menyiapkan pemaparan yang nantinya disampaikan kepada masyarakat, yang intinya demi menyelamatkan nasib siswa yang jumlahnya kurang, supaya terdaftar dalam dapodik.
Antisipasi menggabungan sekolah, lanjut Suharto ada dasaranya, yakni Permendikbud No.17 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mengatur tentang pemerataan siswa SD baik negeri dan swasta.
Suharto mengatakan, aturan tersebut berlaku SD swasta yang mendapatkan siswa berlebihan, sampai melebihi rombongan belajar (Rombel) yang sudah ditetapkan. Mereka harus mematuhi Permendibud, meski berbentuk lembaga atau yayasan.
Dia menambahkan, untuk sekarang masih mengikuti aturan lama, karena penerimaan siswa baru sebelum Permendikbud dikeluarkan. Sehingga, dari menteri memberikan toleransi melalui surat edaran yang menyatakan kalau sudah terlanjur menerima siswa baru, maka masih mengikuti aturan lama.
Saat ini jumlah SD baik negeri dan swasta di Kudus sebanyak 446 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 58.596 guru. Sedang jumlah guru PNS SD dari data tahun 2014 sebanyak 3.485. Harto mengatakan, semua itu nanti akan dipetakan, tentu saja mutasi besar-besaran bakal terjadi. (Roy Kusuma – RSK)
