Pasien PDP Covid-19 Asal Undaan Meninggal Dunia

Kudus, Radiosuarakudus.com- Setelah beberapa waktu lalu salah seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 asal Jepara meninggal dunia setelah menjalani perawatan isolasi di RS Mardi Rahayu, kini giliran PDP asal kecamatan Undaan, Kudus juga meninggal dunia. PDP tersebut adalah wanita berusia 65 tahun.

Menurut keterangan juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus, dr. Andini, Jum’at 27 Maret 2020, korban masuk ke RS Mardi Rahayu pada tanggal 19 Maret 2020 lalu. Ketika masuk rumah sakit, yang bersangkutan menderita serangan stroke. Selanjutnya dilakukan perawatan diruang bukan isolasi.

Namun lanjut dr. Andini, ketika itu pasien tersebut dikunjungi oleh anaknya yang baru datang dari Jakarta. Dan si anak ini tidak mengkonfirmasi pihak rumah sakit bila dia baru datang dari Jakarta. Dari penjelasan dokter rumah sakit Mardi Rahayu yang merawat pasien itu, setelah si anak menjenguk pasien tersebut ternyata kondisinya terus menurun.

Lalu oleh dokter yang merawatnya, dikategorikan sebagai PDP dan menjalani perawatan diruang isolasi. Dan Jum’at pagi tadi sekitar pukul 05.30 pasien tersebut meninggal dunia. Diakui oleh dr. Andini bahwa meninggalnya pasien itu belum tentu berasal dari anaknya yang berasal dari Jakarta tersebut. Namun meski begitu, yang melakukan kontak langsung dengan penderita tetap akan dilakukan screening.

Masih kata dr. Andini, pihak rumah sakit sudah melakukan Swap ke pasien itu namun belum keluar hasil laboratnya. Untuk itu, pemulasaran jenazah pasien tersebut untuk mengantisipasi penularan Covid-19 tetap disesuaikan dengan prosedur Covid-19 positip. Walaupun pasien itu belum tentu terinfeksi Covid-19 positip.

Dijelaskan oleh dr. Andini, keluarga pasien tersebut sudah diberikan pemahaman oleh pihak rumah sakit terkait pemulasaran jenazahnya yang disesuaikan SOP Covid-19. Dari pihak rumah sakit sudah membungkus jenazah dengan plastik.  Hanya saja, nampaknya pihak keluarga masih melakukan perawatan jenazah seperti biasa. Untuk itu lanjut dr. Andini, pihak kesehatan setempat akan melakukan pemantauan dan kemungkinan melakukan screening menggunakan Rapid Test kepada keluarga pasien itu. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar tidak ada kasus positif Covid-19 di Kudus. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.