Pedagang Barang Bekas Minta Ada Papan Nama Pasar

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pedagang barang bekas (Babe) atau loak yang dulunya dipinggiran Sungai Gelis dan banyak orang mengenalnya sebagai pedagang “Barito”, sejak 1 Pebruari lalu dipindah ke bekas pasar hewan turut Desa Jati Wetan. Kini mereka berjualan bergabung dengan pedagang burung, hanya saja lokasinya dipisahkan. Pedagang barang bekas disisi sebelah timur sementara pedagang burung disisi sebelah barat.

Sementara itu ketua Paguyuban Pedagang Barang Bekas (Babe), Aryo Baskoro yang lebih dikenal dengan sebutan Potro, Kamis 19 Juli 2018 mengatakan, sejak kepindahan para pedagang dari sungai Gelis ke tempat ini memang bisa dikatakan tidak seramai dulu. Diakuinya, teman – temannya sesama pedagang memang mengeluhkan hal ini. Namun mereka juga bisa memaklumi, karena untuk seramai dulu memang butuh proses,

Salah satu menurut pemikiran teman – temannya sesama pedagang barang bekas kata Potro, adalah belum adanya nama pasar barang bekas/loak dipintu masuk. Hanya nama pasar burung saja yang terpasang. Sehingga lanjut dia, banyak konsumen yang ketika ingin ke pasar loak justru malah kebablasan atau tidak menemukan lokasinnya. Khususnya adalah konsumen dari luar kota.

Selain itu lanjut Potro, para pedagang juga ingin namanya bukan Pasar Babe (barang bekas) tetapi diganti menjadi “Pasar Barito Baru”. Dirinya bersama para pedagang sebenarnya ingin iuran untuk membuat baner besar dengan nama “Pasar Barito Baru” dan akan dipasang dipintu masuk pasar. Namun hal itu belum mendapatkan ijin dari Dinas Perdagangan.

Terpisah, kepala Dinas Perdagangan Kudus, Sudiharti, ketika dikonfirmasi mengenai permintaan para pedagang di pasar barang bekas tersebut, dirinya mempersilakan. Baik untuk membuat baner dan memasangnya di pasar itu maupun mengganti istilah Pasar Babe (Barang bekas) menjadi Pasar Barito Baru. Hal itu baginya tidak menjadi masalah, bila mereka mau membuat baner secara swadaya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.