Kudus, Radiosuarakudus.com- Dibangun ditahun 2015 dengan anggaran 2,48 M, pemanfaatan gedung kesenian yang diberi nama taman budaya RMP Sosrokartono itu dinilai tak maksimal. Awalnya, bangunan ini diharapkan menjadi wadah bagi para seniman Kudus untuk kegiatan pagelaran, namun justru kerap dimanfaatkan warga untuk acara resepsi pernikahan, reunian dan perpisahan sekolah.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Sutiyono mengatakan pemanfaatan taman budaya RMP Sosrokartono telah diatur dalam sebuah peraturan daerah (Perda). Dimana masyarakat dapat memanfaatkan taman budaya yang terletak di Kecamatan Bae itu secara gratis untuk kegiatan-kegiatan kesenian dan kebudayaan.
Jika digunakan untuk kegiatan kesenian bisa disewa secara gratis. Paling hanya dikenakan biaya untuk ganti kebersihan. Namun bila digunakan untuk kegiatan diluar itu, dikenakan charge sesuai dengan aturan Perda, yakni Rp. 2,5 juta per acara.
Dijelaskannya, cara penyewaan Taman Budaya Bae untuk kegiatan cukup mudah. Perseorangan atau kelompok bisa mengajukan permohonan kepada Kepala Disbudpar. Nantinya dari Kepala Dinas akan melakukan konfirmasi ke pengelola UPT Taman Budaya Sosrokartono terkait hal tersebut.
Sutiyono mengakui, kegiatan kesenian dan kebudayaan di Kudus tidak begitu marak. Rendahnya minat dan antusiasme masyarakat akan kegiatan kesenian dan kebudayaan menjadikan kegiatan-kegiatan semacam itu sepi pengunjung dan akhirnya berhenti.
Rencananya, masih kata Sutiyono, usai bulan Ramadan nanti, pihaknya akan menyelenggarakan Festival Ketoprak dan Wayang Kulit di Kabupaten Kudus. Festival akan digelar di empat lokasi yakni Taman Budaya Bae, Balai Desa Karangbener, Balai Desa Temulus dan Kantor Dibudpar.
Melalui kegiatan-kegiatan semacam inilah, dia berharap minat masyarakat Kudus akan kesenian dan kebudayaan bisa meningkat. Selain itu, kegiatan festival dianggapnya sebagai salah satu pelecut bagi para seniman di Kudus untuk bisa terus berkarya. (Roy Kusuma – RSK)
