PT. Pura Miliki Alat Penyimpanan Bahan Komoditi

Kudus, Radiosuarakudus.com- PT. Pura Agro Mandiri yang bertempat di Desa Terban kecamatan Jekulo, lima tahun terakhir berhasil menciptakan alat penyimpan bahan komoditi. Atau lebih dikenal dengan CAS ( Controlled Atmosphere Storage) yaitu sebuah alat yang memadukan tehnologi pendingin (Refrigerator) dengan pengontrol RH dan Ethylene. PT. Pura Agro Mandiri sendiri sejak tga tahun terakhir sudah membuka usaha alat ini untuk dimanfaatkan oleh para kelompok tani.

Melihat kecanggihan alat ini yang dapat membantu para petani dalam ikut menstabilkan harga disaat harga turun, Dinas Perdagangan Kudus meninjau dan melihat langsung alat yang disebut CAS itu. Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Sudiharti bersama Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen, Imam Prayitno, Rabu 29 Januari 2020 diterima oleh General Manager (GM) PT. Pura Agro Mandiri, Agung Subani.

Kepada awak media yang menemuinya, Sudharti mengatakan, kehadirannya disini adalah sebagai bentuk rasa prihatin karena selama ini bila ada gejolak harga pemerintah tidak bisa berbuat banyak. Kehadirannya disini juga sebagai upaya untuk memecahkan masalah bila ada gejolak harga. Yakni dengan mengajak PT. Pura yang secara kebetulan perusahaan yang berdiri di Kudus untuk ikut memikirkan masalah ini.

Apalagi dengan adanya alat ini kelompok tani dapat memanfaatkannya. Kedepan pihaknya juga akan membuat MoU antara pemkab, kelompok tani dan perbankan. Sehingga petani dalam hal ini juga akan diuntungkan.

Sementara itu GM PT. Pura Agro Mandiri, Agung Subani mengatakan, alat CAS ini adalah pengembangan tehnologi yang sudah puluhan tahun dikembangkan yaitu cold storage. Hanya bedanya kata dia, tehnologi cold storage berbasis pendingin dan yang penting bisa beku. Biasanya kata dia, digunakan untuk penyimpanan daging, ayam dan ikan.

Selanjutnya cold storage itu dikembangkan dengan tambahan lima komponen yakni control, oksygen, control CO2, control Nitrogen dan control Ethylene dan control RH atau kelembaban. Sehingga CAS ini diperuntukkan untuk penyimpanan holtikultura. Dan sebenarnya kata dia, semua produk holtikultura bisa disimpan. Mulai dari buah – buahan hingga sayuran. Namun komoditi yang mempengaruhi inflasi biasanya lebih banyak di bawang merah dan cabai

Sehingga pihaknya lebih fokus untuk penyimpanan bawang merah dan cabai. Tehnologi ini bekerja dengan mengurangi kadar oxygen dan CO2 yang ada didalam alat CAS itu. Sehingga baik cabai maupun bawang merah seperti mati suri. Maka itu tingkat kesegaran dan susut bobot komoditas itu tetap terjamin.

Ditegaskannya, bahwa pihaknya dalam melakukan penyimpanan barang komoditas milik petani ini tidak melayani secara perseorangan. Karena bila untuk perseorangan dikhawatirkan bukan untuk mensatbilisasi harga tetapi malah bisa untuk spekulasi harga. Di Kudus lanjut Agung, belum ada kelompok tani yang memanfaatkan alat ini. Justru kelompok tani dari daerah – daerah lain yang sudah memnafaatkannya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.