Ratusan Warga Desa Mejobo Keluhkan Bau Limbah PG Rendeng

Kudus, Radiosuarakudus.com- Ratusan warga di Desa Mejobo kecamatan Mejobo  terkena dampak pencemaran Sungai Pendo yang melintas di sepanjang desa setempat. Diduga, pencemaran itu berasal dari limbah produksi Pabrik Gula (PG) Rendeng.

Ketika reporter Radio Suara Kudus memantau, kondisi air sungai warnanya berubah menjadi kehitaman dan banyak ikan yang mati,  serta memunculkan bau menyengat. Bahkan, hingga radius 40 meter bau sungai masih tercium dari pemukiman warga.

Seorang warga Rt,04 Rw, 2  Eko Prayitno,( 49 tahun), Selasa 31 Juli 2018 mengatakan, pencemaran sungai itu sudah terjadi sekitar 15 tahun lalu. Namun, kondisi paling parah dirasakan warga saat ini. Selain karena bau yang mengganggu pernafasan, warga juga merasakan gatal, pusing, hingga mual-mual.

Limbah itu, lanjut Eko, berasal dari tumpukan limbah produksi PG Rendeng yang tidak terolah dengan sempurna melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Padahal, jarak desa setempat dengan PG Rendeng mencapai sekitar 12 kilometer.

Pencemaran biasanya paling terasa saat musim giling. Sekitar April sampai September. Khususnya bagi warga yang berada di RW 1 dan 2. Bahkan, desa lain juga merasakan pencemaran ini. Beberapa tahun lalu warga sudah sering laporan, tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya.

Sementara, Camat Mejobo Harso Widodo menyampaikan, kondisi pencemaran sungai sudah berlangsung sejak bertahun-tahun lalu. Di wilayahnya, Tidak hanya desa Mejobo  yang terkena dampak. Melainkan, juga dirasakan semua desa lain yang dilintasi sungai.

Dikatakannya, sudah sering laporan langsung ke PG Rendeng, yang katanya juga segera ditindak lanjuti. Namun, sampai sekarang ternyata belum ada tindakan. Untuk laporan tertulis memang belum. Dia berharap desa lain yang lebih dekat pabrik juga melakukan laporan serupa. Selain itu tegas dia, pihak Dinas PKPLH juga seharusnya bertindak. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.