Kudus, Radiosuarakudus.com- Kabar duka dan menyedihkan menyelimuti kalangan guru, dimana salah seorang guru SD 1 Barongan yakni Mas’an (48 tahun) warga Desa Mejobo kecamatan Mejobo, Rabu siang kemarin (12 Agustus 2020) meninggal dunia setelah dirawat di RSI Sunan Kudus. Almarhum meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Ditengarai, sebelumnya almarhum sempat ikut melayat saudaranya yang meninggal dunia dan diduga positif Covid-19.
Menanggapi hal itu, Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Dian Vitayani Winahyu, Kamis 13 Agustus 2020 mengatakan sesuai dengan standar Covid-19 untuk para guru dan staf SD 1 Barongan yang memiliki kontak erat dengan almarhum harus melakukan isolasi secara mandiri selama 14 hari kedepan. Dan bila selama isolasi mandiri mereka ada gejala, maka diminta untuk periksa ke puskesmas atau dirumah sakit.
Dengan adanya kasus ini lanjut Dian, maka mulai hari ini sampai 14 hari kedepan seluruh guru dan staf SD 1 Barongan harus melakukan Work From Home (WFH). Sebelumnya kata dia, para guru dan staf memang masuk seperti biasa. Hanya saja untuk para siswa masih belajar dari rumah.
Dijelaskan oleh Dian, almarhum sendiri sudah tidak masuk ke sekolah pada tanggal 5 Agustus lalu. Kemudian setelah itu pihak sekolah juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke lingkungan sekolah. Walaupun ada infor masi pada Selasa kemarin anak – anak kelas 6 datang kesekolah untuk cap tiga jari, namun dia yakin kondisi anak – anak tetap baik – baik saja.
Sementara itu Kepala SD 1 Barongan, Maskat melalui WA mengakui bahwa salah satu gurunya telah meninggal dunia akibat positif Covid-19. Almarhum sebelumnya sempat dirawat di RSI Sunan Kudus sampai kemudian meninggal dunia pada Hari Rabu siang kemarin. Sementara itu dari informasi yang diperoleh reporter Radio Suara Kudus, almarhum Mas’an masuk RSI Sunan Kudus pada tanggal 8 Agustus 2020 lalu. (Roy Kusuma – RSK)
