Syarif Bahagia Rumahnya Mendapat Bantuan Untuk Direhab

Kudus, Radiosuarakudus.com- Warga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, yang menempati rumah tak layak huni dengan dinding terbuat dari gedek atau anyaman bambu dan beralaskan tanah mendapatkan bantuan renovasi rumah dari berbagai pihak sebesar Rp. 32 juta.

Bantuan sebesar itu, merupakan bantuan dari Bupati Kudus Hartopo, Baznas Kudus, Pemuda Panca Marga, Pemdes Karangrowo, organisasi masyarakat serta PMI Kudus. Sedangkan penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kudus Hartopo, Kamis (13/1/2022).

“Mudah-mudahan, bantuan ini bisa meringankan beban keluarga Syarif dan Anita karena berbagai pihak secara bergotong royong membantu membangunkan rumah yang layak huni,” kata Bupati Kudus Hartopo.

Bantuan untuk program rumah tak layak huni (RTLH) yang diserahkan totalnya sebesar Rp.32 juta. Sehingga dalam waktu dekat renovasi rumah segera dilaksanakan dengan pengawasan pelaksana pembangunan dari pemerintah desa.

Ia berharap semua pemerintah desa mendata warganya yang benar-benar tidak mampu sehingga nantinya bisa diupayakan bantuan, seperti halnya untuk renovasi rumah pasangan Syarif dan Anita dibantu dari berbagai pihak.

Sementara itu, Kepala Desa Karangrowo Kudus Heri Darwanto menambahkan sebelum renovasi rumah dikerjakan, maka terlebih dahulu dimusyawarahkan di tingkat desa untuk menyusun perencanaan terkait ukuran bangunan rumah yang hendak dibangun dengan anggaran sebesar itu.

Bantuan sebesar Rp. 32 juta, meliputi Baznas Kudus sebesar Rp.17,5 juta, Bupati Kudus Rp. 2 juta, Pemuda Panca Marga Rp. 5 juta, Pemerintah Desa Karangrowo Rp. 5 juta, dan selebihnya dari organisasi masyarakat setempat. Sedangkan PMI Kabupaten Kudus membantu dalam bentuk material berupa semen dan pasir.

Terpisah, Syarif mengaku bersyukur dan berterima kasih atas bantuan renovasi rumahnya karena sejak lima tahun dirinya bersama tiga anaknya harus menempati rumah berukuran 3,5×5 meter dengan dinding terbuat dari anyaman bambu dan lantai juga masih tanah.

Ia mengakui tidak mampu membangun rumahnya secara permanen karena penghasilannya sebagai tenaga serabutan tidak menentu. Jika ada pekerjaan maka setiap harinya mendapatkan pemasukan hingga Rp. 105 ribu.

“Hanya saja, uang sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya. Sehingga tidak bisa menabung untuk memperbaiki rumah,” ujar Syarif.

Perwakilan dari Baznas Kudus, Noor Badi mengaku pihaknya dalam bulan ini sudah menyalurkan bantuan @Rp. 17.500.000 untuk tiga kegiatan bedah rumah. Masing – masing di Desa Tergo, Gamong dan Karangrowo. Target tahun ini bisa 20 rumah yang akan dibantu untuk kegiatan bedah rumah. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.