Tahun 2025 Diharapkan Indonesia Zero Accident

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pada Hari Minggu pagi, 17 Maret 2019 Polres Kudus akan menggelar acara Milennial Road Safety Festival yang akan diselenggarakan di alun – alun Simpang Tujuh. Kegiatan ini adalah khusus untuk mengajak anak – anak muda/milenial agar tertib berlalulintas. Hal itu disampaikan Kapolres Kudus, AKBP Saptono, Jum’ at 15 Maret 2019 dalam jumpa pers terkait rencana acara tersebut. Dikatakannya, dengan adanya acara itu pihaknya ingin membangun kesadaran khususnya para generasi muda untuk tertib berlalulintas.

Karena lanjut kapolres, kasus – kasus kecelakaan dijalan raya lebih banyak disebabkan adanya pelanggaran dan pelaku kecelakaan terbanyak adalah anak – anak muda. Untuk itu, agar kesadaran tertib berlalulintas oleh kaum muda ini dapat terbangun, mereka harus memiliki rasa malu ketika tidak bawa helm, tidak memakai spion maupun tidak menghidupkan lampu disiang hari. Ini semua kata kapolres harus benar – benar dibangun dan disadari oleh kaum muda.

Selain itu, para kaum muda juga diajak untuk membangun tertib berlalulintas serta merubah mindset mereka agar selalu mentaati peraturan lalulintas. Setidaknya, mereka juga memiliki kesadaran untuk memiliki SIM dan berkendaraan dengan sopan dijalan.

Selama ini lanjut kapaolres, satlantas juga melakukan safety riding disekolah – sekolah, madrasah – madrasah serta di ponpes – ponpes dan juga komunitas motor. Pada kesempatan itu, anak – anak juga diberikan teori serta cara mengendarai motor yang aman dengan praktek safety riding.

Sementara itu Kasatlantas Polres Kudus, AKP Ikrar Potawari menambahkan, di Kudus pada tahun 2018 lalu terjadi 120 kasus kecelakaan. Bila melihat jumlah itu kata AKP Ikrar, merupakan kasus kecelakaan yang cukup besar. Dalam kasus kecelakaan itu, 90% melibatkan sepeda motor dengan korban berusia antara 20 – 30 tahun.

Masih kata AKP Ikrar, sebetulnya acara safety festival ini adalah kegiatan rujukan dari hasil penelitian WHO bahwa kasus korban meninggal karena kecelakaan di Indonesia cukup tinggi. Untuk itu bila merujuk dari program WHO, ada kewajiban untuk menurunkan angka kecelakaan dengan korban meninggal 5% tiap tahun. Dan diharapkan, pada tahun 2025 mendatang di Indonesia sudah zero accident (nol kecelakaan).

Sedangkan untuk menekan angka kecelakaan di jam – jam rawan dan jam sibuk, pihaknya menurunkan anggotanya dibeberapa titik rawan. Seperti perempatan dan sekolah ditepi jalan raya yang padat lalulintas. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.