Takbir Keliling Menelan Korban Jiwa

Kudus, Radiosuarakudus.com- Suasana menyambut hari raya Idul Fitri dengan takbir keliling di Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, harus berakhir pilu. Pasalnya, satu unit truk engkel yang diisi orang dan genset terguling. Akibatnya, beberapa warga yang menonton takbir keliling itu ada yang meregang nyawa. Menurut salah seorang perangkat Desa Puyoh yang pada saat itu di lokasi kejadian, Anas menyatakan, peristiwa memilukan itu terjadi pada Selasa malam 4 Juni 2019 sekitar pukul 20.00. Truk yang dikendari oleh Supriyanto ( 40 tahun) mengangkut sejumlah warga dan genset.

Ketika itu kata Anas, truk bernomor polisi K 1853 EB berjalan menanjak di Dusun Buloh RT II/ VIII tepatnya berada di depan rumah H. Suwito. Tiba – tiba truk tersebut tak kuat melewati jalan tanjakan tersebut. Orang-orang yang sedang menyaksikan takbir keliling pun berteriak ketika melihat truk itu mudur secara tiba-tiba. Supriyanto mencoba menginjak pedal rem.

Namun sayang, rem tak berfungsi alias blong. Seketika truk yang mengangkut genset itu terguling dan menimpa pejalan kaki disekitar lokasi. Peristiwa berdarah itu menelan dua korban jiwa. Masing – masing Siswanto (40 tahun) warga Desa Puyoh Rt. 05 Rw. 7. Ia mengalami patah  tulang pada rusuk dada sebelah kiri. Dan M. Bayu Aliki (10 tahun) warga Desa Puyoh Rt. 04 Rw. 8 mengalami patah tulang di paha kanannya.

Sementara itu Kanit Laka Satlantas Polres Kudus, Ipda Noor Alifi mengatakan,  kasus tersebut masih dalam pengembengan. Diperkirakan, setelah lebaran akan dilakukan keterangan pada saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi.  Selain itu, pihaknya juga memberikan waktu kepada pihak sesepuh desa beserta keluarga setelah tujuh hari kejadian, untuk melakukan musyawarah terlebih dahulu.  Bila mereka menghendaki untuk menempuh jalur hukum, maka akan dilakukan proses segera.

Sementara itu, Bupati Kudus HM Tamzil, Rabu 5 Juni 2019 sekitar pukul 09.30  memberikan bantuan dana kematian kepada keluarga korban yang meninggal. Ia datang ke rumah rumah duka dan menyerahkan dana sebesar Rp lima juta. Masing-masing keluarga korban menerima Rp dua setengah juta. Pada kesempatan itu, Tamzil juga ikut sholat jenazah serta mengantarkan hingga pemakaman korban Siswanto.

Pada kesempatan itu Tamzil menghimbau kepada masyarakat agar lain kali untuk takbir keliling dilakukan dengan jalan kaki atau dilaksanakan di masjid dan mushola. Dikatakannya, dari kejadian ini dia berharap semua pihak dapat mengambil dan memetik hikmahnya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.