Kudus, Radiosuarakudus.com- Perbub Nomor 41 Tahun 2020 terkait protokol kesehatan dan sanksi administrasi serta sanksi sosial sudah mulai diberlakukan per 1 September 2020 lalu. Bahkan mulai Kamis, 3 September 2020 sudah dilakukan penerapan bagi yang melanggar protokol kesehatan khususnya pengendara yang tidak memakai masker diberikan hukuman sosial menyapu sampah disekitaran alun – alun Simpang Tujuh dan membayar denda.
Sejumlah warga masyarakat yang melintasi alun – alun sudah cukup banyak yang terjaring karena tidak memakai masker. Mereka pun harus membayar denda Rp. 50.000 atau menyapu sampah. Memang cukup disayangkan, ditengah pandemi Ciovid-19 dan Kudus yang masih berada di zona merah ternyata masih banyak warganya yang mengabaikan protokol kesehatan.
Untuk mendukung Perbub Nomr 41 Tahun 2020, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI/Polri serta Dishub terus melakukan upaya agar masyarakat patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan. Termasuk Jum’ at malam, 4 September 2020 tim gabungan melakukan razia disejumlah lokasi perkotaan untuk mendisiplinkan masyarakat serta melakukan penegakan hukum kepada mereka yang melanggar.
Hanya sayangnya, semalam tim gabungan dalam melakukan razia tidak memberikan sanksi sosial tetapi hanya memberikan surat teguran kepada para pelanggar. Padahal dari pantauan reporter Radio Suara Kudus dilapangan, semalam sejumlah warga masih banyak yang tidak menggunakan masker. Namun mereka hanya diberikan sanksi teguran tertulis saja. Tentunya, bila semalam mereka diberikan sanksi sosial seperti menyapu lokasi sekitar razia, push up atau menyanyi setidaknya akan memberikan efek jera.
Disejumlah kota di Indonesia, malah hukuman bagi para pelanggar yang tidak memakai masker cukup berat. Mulai denda Rp. 250 ribu hingga diminta masuk peti mati, menunggui keranda didalam mobil jenazah bahkan ada yang diminta bertahlilan dimakam korban Covid-19. Semua itu dilakukan agar memberikan efek jera kepada yang membandel karena tidak memakai masker ketika keluar rumah. (Roy Kusuma – RSK)
