Tim Provinsi Jateng Verifikasi Stop BAB Sembarangan

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di pendopo kabupaten Kudus, Senin 12 Agustus 2019 berlangsung acara verifikasi Open Defecation Free (ODF) stop buang air besar sembarangan. Hadir dalam acara ini, Plt Bupati Kudus Hartopo dan Kepala Dinas Kesehatan Kudus serta pejabat lainnya. Menurut Hartopo, untuk verifikasi ini tim akan survey lapangan dan bergerak ke beberapa desa sesuai yang dikehendaki mereka. Sebelumnya kata Hartopo, Kudus sudah berbenah dan sosialisasi juga sudah dilakukan serta diarahkan agar menjadi lebih bersih.

Dikatakannya, buang air besar (BAB) sembarangan dapat menyebabkan wabah penyakit yang membahayakan. Setelah tim verifikasi turun kelapangan kata Hartopo, harapannya Kudus menjadi kota bebas BAB sembarangan yang ke 14 tingkat Jawa Tengah dan menuju kabupaten Kudus sehat. Untuk menunjng itu lanjut Hartopo, pemkab sudah menganggarkan program jamban. Jumlah warga yang masih BAB semabarangan sendiri sangat kecil antara 5 – 10%

Kepala Dinas Kesehatan Kudus, Joko Dwi Putranto menambahkan, Kudus dari tim verifikasi kabupaten sudah dinyatakan 100% tidak ada yang BAB semabarangan. Ini merupakan akses dan bukan kepemilikian. Artinya kata dia, ada sebagian dari masyarakat saat BAB menumpang ke rumah warga lain. Untuk itu, Dinas Kesehatan juga memiliki program jambanisasi yang dianggarkan per tahun 100 jamban untuk keluarga di beberapa desa khususnya bagi warga yang belum memiliki jamban.

Sementara itu, ketua tim verifikasi dr. Wahyu Setianingsih dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengatakan, tim verifikasi ini tediri dari sekitar 30 – 40 orang yang merupakan lintas sektoral. Diakuinya, untuk verifikasi di Kudus ini anggota tim yang hadir cukup banyak. Tidak hanya dari kota terdekat saja, namun juga dari kota terjauh ikut serta. Dari kota – kota yang hadir itu kata dr. Wahyu, beberapa diantaranya juga akan melaksanakan ODF.  Sehingga mereka dapat belajar dari Kudus terkat persiapan dan bagaimana untuk menjadikan sebagai kota bebas BAB sembarangan.

Dijelaskan oleh dr. Wahyu, setelah tim melakukan verifikasi dilapangan, maka akan dilaporkan apa saja yang harus dibenahi. Pihaknya memberikan waktu sepekan kepada pemkab Kudus bila ada hal – hal yang perlu untuk segera dibenahi. Diakuinya, merubah perilaku masyarakat agar tidak BAB semabarangan memang tidak mudah. Itu semua harus ada kerjasama antara elemen masyarakat, mulai dari kades dan camat.

Bila kita mampu mengubah perilaku masyarakat untuk stop BAB sembarangan kata dr. Wahyu, maka hal itu dapat memutus mata rantai penyakit yang cukup banyak. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.