TMMD Sebagai Sumber Inspirasi Masyarakat Membangun Daerah

musthofa

Kudus, Radiosuarakudus.com – Program TNI Manunggal Membangun Desa ( TMMD ) di wilayah Kabupaten Kudus telah berakhir. Kegiatan dari Kodim 0722 Kudus yang dipusatkan di Desa Mejobo Kecamatan Mejobo secara resmi ditutup oleh Bupati Kudus dalam rangkaian acara upacara di lapangan desa setempat pada Selasa 10 Juni 2014. Penutupan ditandai dengan penabuhan kentongan dan penyerahan peralatan kerja bhakti secara simbolis kepada anggota TNI dan Linmas.

Dalam sambutannya Bupati Kudus H.Musthofa menyatakan, patut disyukuri bahwa pelaksanaan program TMMD tahap I tahun 2014 yang berlangsung selama 21 hari sejak tanggal 23 Mei sampai dengan 10 Juni 2014 telah berhasil mencapai target sasaran sesuai yang direncanakan. Kesuksesan ini tentunya tak lepas dari dukungan dan kerja keras berbagai pihak, baik TNI/ Polri, pemerintah dan masyarakat yang telah menyumbangkan baik tenaga, pikiran, materi mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan TMMD.

Bupati berpesan, pelaksanaan TMMD kedepan hendaknya mampu menjadi daya ungkit bagi perwujudan masyarakat Jawa Tengah khususnya Kudus yang sejahtera dan berdikari. Sasaran fisik yang telah selesai agar terus dikembangkan agar lebih berdayaguna dan berhasilguna. Disamping itu pelaksanaan TMMD mendatang harus lebih sengkuyung dalam semangat kegotongroyongan.

Ditambahkan Musthofa, dalam pelaksanaan TMMD ini, kehadiran TNI/ Polri tidak semata-mata membangun desa, namun yang lebih terpenting adalah sebagai sumber inspirasi bagi masyarakat guna membangun daerahnya sendiri. Hal ini sejalan dengan tema TMMD ke-92 yaitu dengan program TNI Manunggal Membangun Desa, TNI bersama Polri, kementrian / lembaga pemerintah non kementrian ( LPNK ), pemerintah daerah dan seluruh komponen bangsa lainnya, kita optimalkan pembangunan di pedesaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam TMMD sengkuyung tahap I di Mejobo ini menghabiskan anggaran dana sebesar 320 juta rupiah yang bersumber dari APBD Kabupaten 140 juta rupiah dan APBD Propinsi sebesar 180 juta rupiah.
Adapun keberhasilan yang telah tercapai seratus persen meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Sasaran fisik berupa pengecoran jalan sepanjang 500 meter lebar 1,6 meter dengan ketebalan 12cm dan pembuatan talud sepanjang 210 meter dengan ketinggian talud 1,5 meter.

Sedangkan sasaran non fisik diantaranya penyuluhan bela negara, penyuluhan wawasan kebangsaan, pertanian, pertanahan, kesehatan dan perkoperasian serta penyuluhan tentang narkoba dan Undang-undang lalu lintas.

You may also like...

Comments are closed.