Kudus, Radiosuarakudus.com- Tradisi dandangan yang biasanya diadakan dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan, tahun ini nampaknya belum akan diadakan lagi. Pendemi Covid-19 menjadi alasan kuat untuk meniadakan tradisi dandangan tahun ini. Dan peniadaan tradisi dandangan ini menjadi tahun kedua setelah tahun lalu juga tidak diadakan. Sinyal peniadaan tradisi dandangan ini diungkapkan oleh Plt Bupati Kudus, HM Hartopo yang juga adalah ketua Satgas Penanganan Covid-19. “Untuk dandangan akan kita evaluasi lagi mas. Selagi memang kondisi seperti ini dan Kudus belum sepenuhnya ber zona hijau, kita tidak akan mengadakan tradisi dandangan dulu,” ujar Hartopo kepada reporter Radio Suara Kudus, Rabu (3/3/2021).
Dijelaskannya, bila memang Kudus sudah sepenuhnya hijau baru pihaknya akan melakukan koordinasi untuk membuka kembali tradisi dandangan. Meski saat ini kondisi Kudus dalam PPKM mikro sudah lebih banyak yang hijau dan bahkan lebih dari 50%, tetapi masih ada zona kuning dan orange. Sehingga itu menjadi dasar kuat untuk masih meniadakan dulu tradisi dandangan tahun ini.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Sudiharti mengatakan bahwa untuk dandangan memang ditiadakan tahun ini. Hal ini sesuai dengan kondisi pandemi saat ini yang masih belum memungkinkan untuk dibuka lagi. Apalagi Plt Bupati Kudus juga sudah mengisyaratkan hal itu. “Dandangan kan tinggal satu bulan lagi, apalagi vaksin juga belum semua mendapatkan. Di daerah lain juga masih banyak kasus Covid-19. Apalagi dandangan yang datang kan pedagang dari luar daerah. Pasti akan membuat kerumunan dilokasi itu,” tuturnya.
Secara pribadi Sudiharti setuju bila dandangan ditiadakan dulu hingga kondisi benar – benar aman dari pandemi Covid-19. “Terkait dandangan tahun ini tidak ada yang saya persiapkan, lha wong kondisi seperti ini kok. Masih rawan terjadi penyebaran Covid-19, apalagi dandangan mengundang pedagang luar daerah datang untuk berjualan, sangat riskan sekali,” tutupnya. (Roy Kusuma – RSK)
