Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di alun – alun Simpang Tujuh Kudus, Rabu 16 Mei 2018 berlangsung acara Visualisasi Dandangan yang menghadirkan kesenian tari dengan cerita dari masa Kangjeng Sunan Kudus, asal mula rokok kretek serta Kudus masa kini dengan kota industrinya. Turut hadir dalam acara itu, Bupati Kudus Musthofa, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Yuli Kasiyanto, serta pejabat Forkopinda lainnya.
Acara sendiri dimulai pada pukul 15.45 dengan diawali sambutan oleh Kepala Disbudpar Kudus, Yuli Kasiyanto. Dimana Yuli mengatakan, bahwa visualisasi dandangan ini merupakan yang terakhir kali digelar olehnya selaku kepala Disbudpar sebelum memasuki pensiun tahun ini. Dia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga acara ini dapat berlangsung dengan baik.
Sementara Bupati Kudus, Musthofa mengatakan, visualisasi dandangan ini adalah yang terakhir kali digelar dalam masa kepemimpinanya. Dia juga meminta maaf kepada warga masyarakat yang hadir, bila selama kepempimpinanya ada kekurangan. Harapannya, Kudus nanti setelah eranya dapat lebih maju lagi. Dia juga memohon doa restu karena setelah tidak menjabat bupati lagi, berencana akan mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI.
Setelah itu, dilakukan pemukulan bedug oleh seniman puisi yang juga adalah Direktur Produksi PT. Djarum, Thomas Budi Santoso atas permintaan Bupati Musthofa. Kemudian disusul pejabat lainnya juga diberikan kesempatan yang sama. Setelah itu tarian pembuka dimulai. Beberapa kelompok tari atau komunitas yang terlibat diantaranya adalah Komunitas Sekam, Komunitas Bedug dan Teater Djarum serta Liga Culture Community.
Pagelaran tari dalam visualisasi dandangan itu sendiri akhirnya terpotong oleh adzan maghrib karena timing waktu yang kurang tepat. Warga pun membubarkan diri meski diinformasikan setelah sholat maghrib acara akan dIlanjutkan kembali. Namun warga sudah enggan datang lagi karena mereka yang muslim tentunya akan sholat tarawih diawal bulan suci ramadhan ini. (Roy Kusuma – RSK)
