30 Orang Difabel Mendapatkan Pelatihan Menjahit dan Tata Boga

Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di aula balai Desa Mlatilor Kecamatan Kota, sebanyak 30 orang difabel yang tergabung dalam Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) mendapatkan pelatihan menjahit dan tata boga. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) Inten Soeweno Bogor. Kegiatan tersebut akan berlangsung mulai tanggal 26 – 29 Oktober 2021.

Sementara itu dalam kegiatan pembukaan pelatihan tersebut, hadir Bupati Kudus HM. Hartopo serta Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kudus, Mundir serta sejumlah petugas dari BBRVD Inten Soeweno Bogor. Soni Siti Soendari dari BBRVD Inten Soeweno Bogor mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 30 orang difabel yang tergabung dalam FKDK. Pihaknya baru kali ini memberikan bantuan pelatihan kepada para difabilitas di Kudus.

“Sebelumnya kami melakukan asesment dulu mas. Jadi FKDK mengajukan proposal kepada kami terkait permintaan pelatihan. Bulan Mei lalu kami melakukan asesment dan baru ini kami melaksanakan pelatihan kepada mereka. Untuk jenis pelatihan, mereka sendiri yang mengajukan. Adapun syaratnya, mereka difabilitas dan memiliki ketrampilan dasar serta punya usaha,” kata Soni Siti Soendari, Selasa (26/10/2021).

Untuk pendampingan nantinya dari FKDK Kudus tetapi pihaknya tetap melakukan monitoring untuk melihat perkembangannya. Bila nanti hasilnya bagus, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan memberikan pelatihan – pelatihan yang lainnya.

Untuk stimulus yang akan diberikaan kepada para peserta ini ada mesin obras, mesin jahit, gunting dan alat – alat jahit pendukung lainnya. Termasuk pula alat – alat untuk tata boga juga akan diberikan.

Sementara itu Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan sangat mengapresiasi atas terlaksananya pelatihan ini bagi penyandang disabilitas di Kudus. Harapannya, pelatihan ini dapat bermanfaat bagi mereka. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kementerian Sosial RI melalui BBRVD Inten Soeweno Bogor.

“Untuk Pemkab Kudus sendiri sebetulnya juga sudah memberikan pelatihan ketrampilan secara rutin tiap tahun, dan kami sudah meminta kepada mereka untuk ikut mendaftarkan diri. Bila mereka ikut mendaftar, kami bisa memberikan prioritas untuk bisa menjadi peserta pelatihan,” ujar Hartopo.

Saat ini pihaknya juga sedang melakukan kajian terkait pelatihan ketrampilan yang bisa mandiri dan bukan kelompok untuk program kewirausahaan. Harapnnya, program ini nanti mereka bisa mendapatkan peralatan untuk menunjang ketrampilan setelah pelatihan. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.