Harga Beras Melambung, Musthofa Ajak Bulog Sidak Pasar

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kenaikan harga beras medium di pasar tradisional di Kudus, cukup memprihatinkan karena harga menembus hingga Rp 13 ribu per kilogram. Hal ini sudah melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.450 per kilogram, sehingga membuat pedagang beras resah.

Situasi harga beras mulai dianggap mengkhawatirkan, karena kebutuhan pokok utama dan semua lapisan masyarakat membutuhkannya. Melihat kondisi ini, Bupati Kudus Musthofa beserta Dinas Perdagangan dan Bulog Pati mengambil langkah sidak untuk menggelar OP.

Pasar Baru dan Bitingan menjadi sasaran sidak, dan Bupati Musthofa beserta tim meninjau harga beras yang membuat masyarakat resah. Sekitar pukul 11.30 menuju Pasar Bitingan, menghampiri pedagang beras bernama Aminah.

Aminah menjelaskan satu per satu harga beras yang ia jual. Dia menunjukkan beras medium tapi kualitas rendah yang biasa orang beli untuk takziah tapi tidak dikonsumsi sehari-hari.

Dikatakannya, beras kualitas rendah ini saja harganya sudah Rp 8.000 per kilogramnya. Dia mengaku tidak berani menjual beras premium karena harganya tinggi dan sekarang tembus Rp 13 ribu per kilogram. Bila dieceran sampai Rp 14 ribu per kilogram, dan stoknya juga terbatas karena tidak ada barangnya.

Dia menambahkan, beras mediun jenis SS kualitas B dijual Rp 11.500 per kilogram, bila dieceran kurang lebih Rp 12 ribu per kilogram. Namun, barangnya susah dia dapatkan, satu minggu hanya dapat lima kwintal, bila normal bisa mendapatkan 1-2 ton.

Untuk mengatasi kelangkaan beras, Bupati Kudus Musthofa menawarkan disuplai beras dari Bulog dengan harga Rp 8.100 per kilogram. Dia juga menunjukkan contoh berasnya kepada Aminah.

Namun, setelah ditunjukkan kualitas berasnya tidak bagus, Aminah tidak berani mengambil. Alasannya, takut tidak laku, sehingga menjadi tanggungan karena tidak bisa bayar barang yang sudah disuplai.

Bupati Musthofa mengatakan, kualitas beras yang dikonsumsi masyarakat Kudus ternyata tidak sembarangan. Meski beras medium tapi jenisnya kualitas super yang harganya Rp 12.000 per kilogram dieceran.

Dikatakannya, pemkab berupaya menekan harga beras, dan panen raya sebentar lagi tiba, tapi kebutuhan masyarakat yang dikonsumsi tiap harinya tidak bisa menunggu. Akhirnya, stok yang ada dengan harga tinggi tetap dibutuhkan.

Sementara itu, tinjauan harga beras juga dilakukan di Pasar Baru Kudus. Bupati Musthofa mendatangi salah satu pedagang beras berskala besar Listiyani. Berdasarkan keterangan dari pedagang tersebut,  beras yang paling diminati jenis SS Super dan beras umbuk wangi.

Listiyani menjelaskan, SS super dijual harga Rp 12.500 per kilogram bila diecer seharga Rp 13 ribu per kilogram, sedangkan umbuk wangi paling bagus kelas premium ia jual Rp 13 ribu per kilogram sampai dieceran dijual Rp 14 ribu per kilogram.

Tapi kata Listyani, stoknya menipis bahkan umbuk wangi harus menunggu satu minggu. Setiap harinya kata dia, harga beras ini naik Rp 200 hingga Rp 500 per kilogram. Ketika diberi beras medium SS kelas B masyarakat kurang minat, sedangkan yang diminati stoknya belum ada. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.