Masih Di zona Orange, Ortu Keberatan Anaknya Masuk Sekolah Tatap Muka

Kudus, Radiosuarakudus.com- Sampai saat ini Kudus masih di posisi zona orange masa pandemi Covid-19, sehingga untuk pembelajaran masih wajib menggunakan sistem daring. Dalam aturannya, sekolah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka bila Kudus masuk zona kuning atau hijau.  Terkait hal itu, salah satu orang tua siswa di Kudus keluhkan sistem pembelajaran di SDN Nganguk. Pasalnya, pihak sekolah meminta anak – anak didiknya masuk sekolah tatap muka. Diduga, pembelajaran tatap muka yang digelar sekolah tersebut dinilai kurang memenuhi standar protokol kesehatan.

Orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya ini melalui saluran telepon kepada reporter Radio Suara Kudus, Selasa 6 Oktober 2020 mengatakan, sudah beberapa bulan ini anaknya menjalani pembelajaran secara tatap muka. Hanya saja waktu pembelajarannya memang tidak begitu intens. Dalam seminggu bisa tiga hingga empat kali, bahkan kadang lebih.

Waktu pembelajaran tatap muka tersebut, menurutnya tidak terjadwal dengan baik. Instruksi pembelajaran tatap muka biasanya disampaikan guru lewat grup WhatsApp kelas.

Waktunya juga tidak menentu. Biasanya kata dia, saat malam hari gurunya mengabari kalau besuk ada tatap muka. Dari segi kepatuhan protokol kesehatan, dia menuturkan jika saat melakukan tatap muka para siswa diwajibkan menggunakan masker dan disedikan fasilitas cuci tangan. Hanya saja, instruksi jaga jarak kurang diperhatikan.

Dimana siswa masih duduk saling berdekatan, yakni satu meja diduduki dua siswa. Begitupun dengan sistem pembelajarannya yang tidak dilakukan secara bergilir.

Terpisah, Kepala SD Nganguk, Ismayanti membenarkan jika sekolahnya menggelar pembelajaran luar jaringan (luring). Dimana para siswa datang ke sekolah untuk menggumpulkan tugas dan mengambil tugas baru.

Dikatakannya, di rumah kadang orang tua tidak memahami tugas yang diberikan guru pada anaknya. Di sini, siswa diberi penjelasan sedikit mengenai tugas tersebut. Tapi tidak lama, sekitar satu setengah jam saja.

Kegiatan ini lanjut Ismayanti, digelar secara bergilir dengan protokol kesehatan ketat. Dengan menggunakan masker dan cuci tangan.

Siswa yang datang pun digilir, seminggu satu kali. Misal hari ini kelas dua, besuk harinya kelas empat atau kelas lima. Dan tidak gelar secara bersamaan.

Menurutnya, pembelajaran luring ini dilakukan sebab pembelajaran daring yang dilakukan tidak berjalan dengan efektif.

Menanggapi hal ini, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Harjuna Widada menegaskan hingga kini pihaknya belum memberikan izin kepada sekolah di Kudus untuk menggelar pembelajaran secar tatap muka.

Dan Kudus saat ini masih zona orange Covid-19. Pembelajaran masih tetap dilakukan secara daring atau luring.  Untuk luring, lanjut Harjuna, siswa hanya diperbolehkan mengambil atau mengumpulkan tugas saja. Tidak boleh ada pembelajaran sama sekali. Dan itu dilakukan tidak boleh lebih dari 30 menit.

Disinggung mengenai pembelajaran tatap muka yang digelar SD Nganguk, Harjuna menegaskan dalam waktu dekat pihaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut. Dengan memberikan teguran pada pihak sekolah. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.