Puskesmas Ngembal Kulon Gelar Cek Kesehatan Gratis

Kudus, Radiosuarakudus.com- Guna meningkatkan kesehatan bagi masyarakat khususnya untuk penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes mellitus, UPT Puskesmas Ngembal Kulon bekerjasama dengan warga peduli HIV/AIDS  Desa Tumpangkrasak melakukan screening dan donor darah. Bertempat di aula Balai Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati, kegiatan itu berlangsung. Menurut Kepala UPT Puskesmas Ngembal Kulon, Kamal Agus Efendi, selain melakukan screening terhadap PTM juga dilakukan screening bagi penyakit menular atau Triple Eliminasi seperti HIV/AIDS,  Sipilis dan Hepatitis B.

“Kita tahu semua pendonor darah harus terbebas dari penyakit – penyakit Triple Eliminasi. Selain itu juga untuk memastikan keamanan bagi mereka yang menerima donor darah. Kebetulan, kami dalam kegiatan ini juga mengajak beberapa lembaga di desa ini khususnya adalah Warga Peduli HIV/AIDS (WPA) bersamaan dengan gerakan donor darah di desa ini yang baru terbentuk,” kata Kamal saat ditemui di aula balai Desa Tumpangkrasak, Minggu (19/6/2022).

Maka dari itu pihaknya mendorong agar diadakan acara ini dan bekerjasama pula dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI cabang Kudus. Adanya rencana kegiatan ini juga mendapat respon positip dari pihak PMI karena memang saat ini PMI juga membutuhkan banyak pendonor untuk mambantu masyarakat yang membutuhkan darah.

Kegiatan yang juga dalam memperingati Hari Donor Darah sedunia ini, lanjut Kamal, pihaknya  mentargetkan 200 orang warga Desa Tumpangkrasak. Hingga pukul 11 siang sudah terdapat 100 orang yang datang.

“Target kami seluruh desa binaan Puskesmas Ngembal Kulon akan kami lakukan untuk kegiatan serupa. Khususnya untuk scrrening Triple Eliminasi. Kami juga akan melihat apakah desa – desa binaan kami sudah ada komunitas donor darah apa belum. Bila belum, akan kami dorong untuk membentuk komunitas dono darah. Karena dengan adanya komunitas donor darah ini  bila untuk bekerjasama dengan PMI akan  lebih mudah. Sekaligus dalam melakukan screening penyakit Triple Eliminasi,” tutupnya.

Jumiati (57) warga Desa Tumpnagkrasak mengaku baru kali ini memeriksakan diri. Selama ini dia belum pernah memeriksakan diri terkait penyakit yang mungkin dideritanya. Takut  jarum suntik adalah faktor  yang membuat dirinya tidak mau memeriksakan diri ke dokter, laboratorium atau puskesmas.

“Saya tahu adanya acara ini dari tetangga mas. Saya coba ikut apakah saya punya diabetes atau tidak. Apalagi tadi saya juga diambil darah saya melalui lengan tangan kiri. Ngeri saya mas,” ujar Jumiati sembari meringis memegang lengan kirinya.

Meski begitu, dia mengaku senang dengan adanya kegiatan ini karena gratis dan dia menunggu 30 menit maka hasil screeningnya sudah bisa diketahui. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.