Kudus, Radiosuarakudus.com- Kabupaten Kudus, mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) untuk program revitalisasi pasar tradisional pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp 3 miliar. Dana sebesar itu, diperuntukkan untuk revitalisais pasar tradisional dengan tipe C atau D. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti, Jumat kemarin.
Hanya saja, lanjut dia, saat ini belum diputuskan pasar mana saja yang akan diperbaiki dengan dana tersebut. Pasalnya, terdapat beberapa persyaratan, salah satunya pasar tersebut belum pernah mendapatkan bantuan dana serupa. Selain itu, kata dia, kegiatannya juga tidak boleh asal, sehingga saat ini masih dilakukan pendataan untuk pasar yang perlu perbaikan segera.
Hampir semua pasar tradisional di Kabupaten Kudus, lanjut dia, bangunannya sudah diperbaiki, baik menggunakan dana APBD Kudus maupun Provinsi. Meskipun bangunan pasar tradisional cukup bagus, kata dia, masih ada beberapa pasar yang sarana dan prasarananya perlu diperbaiki, terutama akses jalan serta penambahan los pedagang. Adanya perbaikan bangunan pasar, memang meningkatkan tingkat kunjungan masyarakat, sehingga penghasilan pedagang juga meningkat.
Hal itu, kata Sudiharti, bisa dilihat di Pasar Baru yang ada di Kecamatan Kota yang awalnya tidak menjadi tujuan utama masyarakat berbelanja, kini secara bertahap mulai ramai pengunjung dari berbagai daerah di Kudus. Program revitalisasi pasar, lanjut dia, sudah diawali oleh Pemkab Kudus sejak beberapa tahun lalu dengan anggaran yang cukup besar.
Untuk tahun 2017 total dana yang digelontorkan untuk revitalisasi pasar mencapai Rp.45,65 miliar. Dari dana sebesar itu, digunakan untuk memperbaiki sejumlah sarana dan prasarana pendukung di lima pasar ditambah pembangunan gedung pusat perdagangan.
Dari 28 pasar tradisional di Kabupaten Kudus, tercatat hanya tiga pasar yang belum memiliki bangunan yang representatif karena hanya sebatas pasar sederhana dengan jumlah pedagang yang berjumlah puluhan orang, sedangkan pasar lainnya sudah dibuatkan bangunan yang cukup bagus dan representatif dengan penampilan yang lebih modern. (Roy Kusuma – RSK)
