Antisipasi Penyebaran Covid-19, Rencana Pasar Pabrik Rokok Akan Ditutup

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kasus Covid-19 di Kudus yang merebak usai lebaran membuat rumah sakit di Kudus menjadi kuwalahan dalam menerima pasien. Sementara itu, guna mengantispasi penyebaran Covid-19 Pemkab Kudus juga sudah melakukan penutupan lokasi wisata baik yang dikelola oleh pemkab, swasta maupun pemerintah desa. Bahkan Balai Jagong serta sekitar GOR Bung Karno juga sudah dilakukan penutupuan untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19.  Selain itu, Dinas Perdagangan juga berencana dan mewacanakan untuk menutup sejumlah pasar. Khususnya adalah pasar pabrik rokok yang tersebar disejumlah wilayah.

Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Sudiharti ketika dikonfirmasi hal ini mengakui bahwa pihaknya akan merencanakan untuk menutup sementara pasar – pasar yang berada disekitaran pabrik rokok di Kudus. Ini sebagai langkah antisipasi untuk ikut menekan kasus penyebaran Covid-19. Diakui, dia merasa khawatir dan ikut prihatin dengan merebaknya kasus Covid-19 di Kudus.

“Kita gak bisa main – main dengan merebaknya kasus Covid-19 di Kudus. Maka dari itu, kami juga merasa bertanggungjawab serta melaksanakan instruksi Bupati Kudus guna ikut andil dalam menekan angka kasus Covid-19. Salah satu upaya kami, yakni berencana untuk menutup sejumlah pasar disekitaran pabrik rokok,” kata Sudiharti, Rabu (26/5/2021).

Untuk mewujudkan rencana itu, Kamis (27/5/2021) besok pihaknya akan mengundang perwakilan dari pabrik rokok di Kudus untuk duduk bersama membahas rencana tersebut. Harapannya, ada satu pemikiran yang sama agar kegiatan penutupan sementara pasar disekitaran pabrik rokok dapat berjalan baik.

“Penutupan pasar sementara itu agar didukung oleh perusahaan rokok sampai kondisi angka kasus Covid-19 di Kudus dapat turun drastis, syukur – syukur sampai nol kasus,” ujar dia.

Sementara itu dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus pada hari ini Rabu (26/5/2021), suspek sebanyak 392 orang, dan terdapat 87 kasus baru dari dalam wilayah. Sedangkan pasien Covid-19 yang dirawat saat ini sebanyak 261 orang. Sementara mereka yang isolasi mandiri sebanyak 522 orang. Sampai saat ini untuk yang isolasi mandiri di rusunawa Bakalan Krapyak terdapat 7 orang. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.