Daun Pisang Kepok Berwarna Putih Undang Ribuan Warga Untuk Datang

Kudus, Radiosuarakudus.com- Pohon pisang kepok yang tumbuh di lahan milik Hj. Sriyatun (71 tahun) warga Dukuh Kalidoro Rt. 02 Rw. VI Desa Bulungcangkring kecamatan Jekulo membuat heboh warga. Pasalnya, dibatang pohon pisang itu tumbuh dua helai daun berwarna putih bening. Bahkan dibekas batang pohon yang tumbang, juga tumbuh tunas berwarna merah dan berdaun putih walau sudah nampak layu. Hj. Sriyatun ketika ditemui reporter Radio Suara Kudus, Minggu sore (8 November 2020) mengatakan dirinya malah tidak tahu bila pohon kepok miliknya itu terdapat daun berwarna putih bening.

Diceritakannya, kemarin pagi dan sore dia sempat membersihkan dedaunan disekitar pohon pisang kepok itu, tapi tidak melihat hal yang aneh dengan daunnya. Sedangkan pagi tadi memang dia mengaku tidak menyapu disekitar pohon pisang itu karena dianggapnya masih bersih. Dia lalu mempersiapkan minum dan makanan untuk warga yang sedang melakukan pekerjaan pembangunan di makam belakang rumahnya.

Sekitar jam 09.00 pagi lanjut Hj. Sriyatun, dirinya buka HP dan di WA grup PKK RT malah sudah heboh dengan adanya temuan daun pisang berwarna putih bersih itu. Dia lalu sadar bahwa pohon pisang berdaun aneh itu tumbuh dilahan samping rumahnya. Banyak teman – temannya yang satu grup WA RT menertawakannya, karena justru selaku pemilik lahan malah tidak tahu dan baru tahu ketika sudah ramai menjadi perbincangan.

Dijelaskan oleh Sriyatun, selama ini pohon kepok miliknya itu belum pernah mengalami hal aneh seperti sekarang ini yakni berdaun putih bening. Bahkan dirinya juga tidak pernah mimpi yang aneh – aneh terkait hal itu. Semua kata Hj. Sriyatun, berjalan normal dan tidak ada sesuatu yang membuatnya takut. Hanya saja kata dia, memang atas inisiatif warga daun berwarna putih itu dikelilingi dengan terpal biru. Selain itu, disekeliling pohion pisang juga diberi batas dengan tali rafia agar pengunjung tidak masuk atau merusak daun pohon pisang itu. Bahkan juga ada kardus untuk infaq dilokasi itu.

Sriyatun menegaskan, pada prinsipnya dirinya tidak mempermasalahkan adanya pembatas dan kardus infaq itu. Hanya saja lanjut dia, harus ada yang bertanggungjawab karena dirinya juga tidak tahu menahu adanya kardus infaq itu. Bahkan bila memang infaq itu digunakan untuk pembangunan makam, maka panitia pembangunan makam juga harus tahu.

Sementara itu salah satu pengunjung, Kayati (42 tahun) warga Desa Tenggeles Kecamatan Mejobo mengaku,  dia datang ke lokasi ini karena penasaran. Sebab seumur – umur belum pernah melihat daun pisang berwarna putih. Dia mengaku tahu adanya daun pisang berwarna putih ini dari info di medsos.  Saking penasarannya, dia mengajak saudaranya untuk melihat keanehan di daun pohon pisang kepok itu.

Dari pengamatan reporter Radio Suara Kudus dilapangan, sekitar pukul 16.00 hingga pukul 17.00 Wib warga yang ingin melihat daun pisang aneh itu membludak. Diperkirakan ribuan warga datang berjubel. Bahkan sempat membuat macet jalan dipertigaan Desa Bulungcangkring yang lokasinya berdekatan dengan pohon pisang itu aneh itu. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.