Pandemi Turun Dinas Kesehatan Mulai Bergerak Untuk Temukan Kasus TBC

Kudus, Radiosuarakudus.com- Dinas Kesehatan Kudus (DKK) saat ini fokus dalam menangani kasus tuberculosis (TBC). Dua tahun terakhir ada tren peningkatan kasus dari 2020 dan 2021, sehingga DKK mulai bergerak lagi untuk melakukan deteksi dini yang dicurgai adanya TBC.

Berdasarkan data dari DKK, pada 2020 kasus suspek TBC sebanyak 4.157 kasus dan positif  sebanyak 1.176 kasus. Kemudian, 2021 jumlah kasus suspek TBC melonjak menjadi 4.208 kasus sedangkan data positif TBC sebanyak 1.910 kasus.

Sementara, Januari 2022 positif TBC totalnya ada 161, Februari sebanyak 108 dan Maret sebanyak 51 kasus. Sedangkan, total kasus suspek TBC dari Januari hingga Maret 2022 sebanyak 1.177 kasus.

Plh Kepala DKK Kudus dr Andini Aridewi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Darsono, mengatakan tren kenaikan kasus TBC tidak bisa dianggap remeh.

”Justru semakin banyak temuan kasus suspek maka semakin bagus, sehingga bisa memutus matarantai penyebaran TBC. Apalagi, TB RO sangat cepat penularannya, sehingga kami gerakkan Puskesmas dan kader TBC untuk melakukan penyuluhan serta pemeriksaan dini kalau ada yang dicurigai TBC,” jelasnya.

Pihaknya juga, berkoordinasi dengan klinik swasta yang ada kesepakatan dengan layanan TBC. Adanya penguatan tersebut, layanan dan upaya pencegahan bisa dilakukan secara integral. Kemudian, membangun rasa tanggung jawab bersama dalam menghadapi kasus TBC di Kudus.

Darsono menambahkan, kasus TBC kalau dibiarkan bisa lebih berbahaya daripada Covid-19. Penyembuhannya juga butuh proses cukup lama dan tidak bisa berhenti ditengah jalan. TB SO pengobatan selama enam bulan, misalkan sehari saja tidak minum obat bisa kembali ke proses awal.

”PR kami memberikan penyuluhan dan motivasi kepada keluarga pasien TBC untuk membantu pengawasan minum obat. Kalau, putus pengobatan, bisa berubah menjadi resisten dan lebih berbahaya karena penularannya sangat cepat,” ujarnya.

Darsono menjelaskan, Januari sampai Maret 2022 pasien TBC yang masih dalam tahap pengobatan baik TB SO dan TB RO sebanyak 320 pasien. Menurutnya, semakin banyak temuan semakin baik dan bisa segera ditangani pengobatannya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.