Pasar Hewan Tetap Ditutup Hingga Kondisi Memungkinkan

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kasus suspect PMK di Kudus hingga kini terus bertambah. Gejala klinis yang dilaporkan baik oleh peternak maupun pedagang sapi sudah ditindaklanjuti oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, meski personil yang terlibat terbatas. Bupati Kudus, HM Hartopo usai penyerahan santunan kematian di pendopo Kabupaten Kudus mengatakan kasus suspect PMK memang ada lonjakan. Dan pihaknya masih tetap akan menutup pasar hewan khususnya bagi hewan sapi. Tetapi untuk pasar kambing tidak ditutup karena kasus PMK di Kudus didominasi oleh sapi.

“Dari awal saya tidak memerintahkan untuk menutup pasar hewan khusus kambing. Hanya pasar hewan sapi dan kerbau yang ditutup sampai kondisi normal. Sampai saat ini memang kasus suspect PMK di Kudus terus bertambah walau angkanya kecil,” kata Hartopo, Selasa (14/6/2022).

Disampaikan, pihaknya juga sudah meminta kepada Dinas Pertanian dan Pangan agar menambah personil tim kesehatan hewan guna melakukan penanganan sapi yang suspect PMK. Diakui, tenaga kesehatan hewan di Kudus memang sangat terbatas.

Sementara itu Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Agus Setiawan menjelaskan sampai saat ini terdapat 329 ekor sapi dan kerbau yang mengalami gejala klinis PMK. Dari jumlah itu, tersebar di sembilan kecamatan. Dan terbanyak, terdapat di wilayah kecamatan Jati dengan jumlah 72 ekor mengalami gejala klinis PMK.

“Bagi sapi maupun kerbau yang mengalami gejala klinis sudah kita berikan pengobatan dengan memberikan suntikan. Namun memang obat kami terbatas mas. Mudaha – mudahan segera ada bantuan obat,” kata Agus, Selasa (14/6/2022).

Sampai saat ini sudah ada 13 ekor sapi yang dipotong paksa karena kondisinya sudah mengkhawatirkan. Daripada peternak atau pedagang merugi, maka hewan tersebut dipotong paksa.

“Kami juga sudah menghimbau kepada para pedagang, agar tidak membeli hewan sapi dari Jawa Timur. Namun, nampaknya mereka masih tetap membeli sapi dari Jatim. Alasannya, mereka ingin mremo jelang Idul Adha. Saya tidak bisa maksa mas, karena itu adalah pekerjaan mereka. Toh bila merugi, mereka sendiri yang terimbas,” ungkap Agus. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.