Pendaftaran Guru Tidak Tetap Ke Dapodik Akan Dilakukan Oleh Disdikpora

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Beberapa waktu lalu Disdikpora Kudus melakukan rakor bersama Korwil, untuk melakukan pendataan ulang terhadap guru tidak tetap (GTT) yang belum masuk dalam dapodik. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan guru disekolah masing – masing.  Kepala Disdikpora Kudus, Harjuna Widada melalui Kasi Kurikulum Afri Shofianingrum mengatakan dibukannya kembali pendaftaran guru tidak tetap ke dapodik ini setelah tahun 2017 lalu ditutup. Sebelumnya lanjut Afri, pihak sekolah sendiri langsung dapat mendaftarkan para guru wiyata maupun GTT ke dapodik. Namun untuk tahun ini, pendaftaran ke dapodik akan dilakukan oleh Disdikpora.

“Dengan dibukannya kembali pendaftaran GTT ke dapodik, adalah untuk menghitung kebutuhan pada guru disetiap sekolah masing – masing. Kemungkinan pendaftaran ke dapodik akan dibuka lagi setelah SK PPPK khusus guru turun.  Dengan begitu ketika akan dilakukan pendataan terkait kebutuhan akan guru  dapat diketahui secara pasti,” kata Afri Shofianingrum, Senin (4/4/2022).

Dia juga meminta kepada kepala sekolah agar fair dan jujur dalam memberikan data GTT disekolahnya. Jangan sampai GTT yang sudah bekerja cukup lama malah belum dimasukkan kedalam dapodik. Bahkan lanjut Afri, ada kemungkinan karena masih keluarga kepala sekolah malah dimasukkan pendataan lebih dulu dibandingkan GTT yang sudah lama mengabdi.

“Saya kadang heran ketika melihat ada satu sekolah yang banyak GTT nya. Mereka apa tidak mikir, darimana untuk membiayai GTT itu. Inilah yang harus kami tekankan kepada para kepala sekolah. Kalau GTT hanya digaji Rp.200 ribu per bulan kan kasihan,” ujar Afri.

Ditegaskan oleh Afri, GTT yang nantinya didaftarkan ke dapodik harus lulusan pendidikan tinggi linier. Walau ditemui ada GTT yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan linier, maka harus mundur dari sekolah itu. Pendaftaran GTT ke dapodik menurut Afri, kemungkinan untuk merekrut mereka menjadi tenaga PPPK oleh pemerintah pusat. Mengingat kebutuhan tenaga guru di Indonesia masih kekurangan cukup besar.  (Roy Kusuma – RSK)    

About

You may also like...

Comments are closed.