Pertamina Dan Hiswana Migas Kudus Tindaklanjuti Keluhan Masyarakat

Kudus, Radiosuarakudus.com- Menindaklanjuti hasil pertemuan antara Plt Bupati Kudus, HM Hartopo dengan Hiswana Migas Kudus adanya beberapa keluhan masyarakat terkait harga elpiji 3 kg yang tinggi, sulit didapatkan didaerah pedesaan serta masih banyaknya masyarakat mampu yang memakai dan memiliki tabung elpiji 3 kg lebih dari dua mendapatkan tanggapan dari Pertamina dan Hiswana Migas Kudus.

PT Pertamina menegaskan bahwa elpiji ukuran 3 kilogram hanya untuk warga tidak mampu, sedangkan warga yang tergolong mampu diimbau untuk menggunakan elpiji nonsubsidi karena sudah tersedia di pasaran dari ukuran besar hingga kecil.

Senior Supervisor Communication and Relations Pertamina Communications and Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra lewat whatsapp, Jumat 29 Januari 2021 menegaskan hal itu.

Dikatakannya, dalam rangka memastikan penyaluran elpiji 3 kilogram tepat sasaran, maka pihaknya bersama Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

Terkait dengan alokasi elpiji 3 kg untuk Kudus, kata dia, selama 2020 ada kenaikan konsumsi. Terlihat dari data penyaluran PT Pertamina pada bulan Desember 2020 permintaannya mencapai 2.500 metric ton (MT) atau sekitar 830.000 tabung per bulannya.

Sementara permintaan rata-rata pada bulan sebelumnya antara 2.100-2.200 MT atau per bulan 700.000 hingga 750.000 tabung per hari. Kondisi tersebut tentunya akan melebihi jumlah kuota yang telah ditetapkan pemerintah.

Sementara itu, pengurus Hiswana Migas Kudus David Budi Agung menambahkan sejauh ini tidak ada kelangkaan elpiji karena hampir setiap desa sudah tersedia minimal satu pangkalan elpiji 3 kg. Bahkan, sekarang ini diperbanyak ke daerah terpencil agar merata sehingga masyarakat lebih mudah mencari komoditas bersubsidi tersebut.

Fokus pemerataannya, tidak lagi di kawasan perkotaan melainkan sudah menyasar ke daerah-daerah pinggiran, seperti di Terban maupun Colo.

Dikatakannya, kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, tentu ikut mempengaruhi permintaan elpiji karena tidak ada kegiatan di masyarakat dan kebutuhannya tentu berkurang.

Dalam rangka mencegah terjadinya pelanggaran di tingkat pangkalan, pihak agen juga rutin memberikan pembinaan serta sering kali membagikan aturan-aturan terkait distribusi elpiji 3 kg melalui whatsapp grup. Selain itu, juga juga didatangi langsung maupun mengumpulkan mereka untuk mensosialisasikan aturan-aturan terbaru agar tidak terjadi pelanggaran. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.