Kudus, Radiosuarakudus.com- Prof. DR. Ir. Darsono, MSi mulai hari ini Sabtu, 9 Januari 2021 resmi menjabat sebagai Rektor UMK menggantikan rektor sebelumnya DR. Suparnyo hingga tahun 2025. Hadir dalam acara pelantikan yang berlangsung di gedung Auditorium UMK tersebut, Plt Bupati Kudus HM. Hartopo, Rektor UMK DR. Suparnyo, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) wilayah VI Jateng Prof. DR. Ir Zainuri DEA serta ketua Yayasan Pembina UMK J Wahyu Wardhana. Pelantikan sendiri dilakukan oleh ketua Yayasan Pembina UMK, J Wahyu Wardhana.
Usai pelantikan, Prof. DR. Ir. Darsono, MSi mengatakan seperti yang disampaikan oleh rektor sebelumnya bahwa UMK telah mencapai etape kemajuan yang bagus. Sehingga dirinya harus melanjutkan agar tetap bagus dan baik. Yakni baik dari sisi pengajaran, penelitian, pengabdian dalam kontek Tri Dharma, penataan organisasi, manajemen , SDM dan fasilitas. Semua itu kata dia harus segera dikerjakan agar supaya mencapai target – target dan capaian menuju UMK “Unggul”.
Ditengah pandemi Covid-19 kata Prof Darsono memang ada tantangan yang cukup berat, untuk itu pihaknya akan mengkedepankan resiliensi (daya tahan) dan survivalitas (daya hidup) tentunya harus menyesuikan dengan metode – metode dalam Tri Dharma perguruan tinggi dan tetap memperhatikan protape Covid-19 dengan menghindari pertemuan langsung. Itu semua harus ada analisis keseimbangan sejauh mana dalam membuat kebijakan WFO dan WFH.
Terkait pembelajaran selama pandemi ini, Prof Darsono mengatakan akan segera membahas hal tersebut. Karena selama ini di UMK memang menggunakan pembelajaran secara daring. Khusus untuk pembelajaran laboratorium harus ada pengaturan yang optimum yang artinya penatalaksanaan laboratorium jalan tetapi penghindaran terhadap paparan Covid-19 juga harus menjadi pertimbangan.
Pada kesempatan itu Prof Darsono juga menjelaskan terkait kredo UMK MAJU, dimana dalam kata MAJU memiliki kepanjangan dan makna yang intinya memberikan spirit kepada seluruh civitas akademika UMK agar tetap maju dan unggul ditengah persaingan antar perguruan tinggi yang cukup ketat. (Roy Kusuma – RSK)
