PUPR Kudus Lakukan Perbaikan Jembatan Kencing

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Kondisi Jembatan Kencing saat ini sudah cukup tua dan butuh perbaikan agar kondisinya tetap terjaga dengan baik. Jembatan yang berada di jalan lingkar barat tersebut merupakan penghubung antara Kudus dan Jepara. Pada hari ini, Rabu (21/6/ 2023) telah mulai dilakukan pembenahan dan perbaikan. Pengerjaannya pun diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 4 hari.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arief Budi Siswanto menjelaskan, kondisi jembatan memang sudah mengalami beberapa kerusakan. Setidaknya untuk rehabilitasi kali ini, PUPR menyasar pada penggantian elastomer bearing pad atau karet bantalan jembatan dan expansion joint atau siar muai pada jembatan.

Dalam pengerjaannya, diperkirakan memakan waktu sekitar empat hari. Untuk itu, jalur alternatif menuju Kabupaten Jepara itu pun ditutup sementara.

“Pengerjaan ini sekitar tiga atau empat harian, tidak sampai selesai total. Menutup jalan untuk memasang expansion joint dan elastomer jembatan,” ungkap Arief di sela pemantauan pengerjaan jembatan.

Setelah pemasangan selesai, perbaikan akan berlanjut dengan pengaspalan ACWC, pengecatan, hingga pengencangan baut-baut jembatan yang sudah kendor. Pengerjaan lanjutan itu pun diperkirakan tidak akan mengganggu arus lalu lintas dan jalan tidak perlu ditutup lebih lama.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa perbaikan jembatan ini menggunakan APBD murni sebesar Rp 1,4 miliar. Sejak dibangun sekitar tahun 1990 awal, rehabilitasi jembatan Kencing baru dilakukan pada tahun 2023 ini.

Kerusakan yang ada pun disebabkan karena faktor usia tersebut. Seperti memuainya expansion joint dan elastomer pada jembatan dengan panjang 180 meter dan lebar 9 meter tersebut.

Ditambah warga yang memanfaatkan kolong jembatan sebagai kandang ternak, hal itu sangat disayangkan Dinas PUPR Kudus. Alasannya, ketika malam hari saat ada perapian yang digunakan untuk mengusir serangga di kandang dikatakan bis mempengaruhi pemuaian di bawah jembatan.

“Ini sangat beresiko karena dikhawatirkan terjadi kebakaran dan merusak konstruksi jembatan,” kata Arief.

Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan kecamatan, Satpol-PP, hingga desa untuk memberikan himbauan atau larangan kepada peternak yang menjadikan kolong jembatan sebagai kandang. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.