RKBBR Gelar Kuliner Tradisional Pasar Sorpring

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Pasar Sorpring yang digelar oleh Rumah Khalwat dan Balai Budaya Rejosari (RKBBR) Kabupaten Kudus, sukses menarik perhatian masyarakat. Pasar yang menjajakan kuliner khas tradisional itu dipadati pengunjung sejak pagi, Sabtu (19/8/2023).

Ada berbagai macam jajanan khas tradisional yang disuguhkan di komplek RKBBR, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Tidak hanya jajanan dari Kudus, tetapi juga diwarnai dengan kuliner khas dari daerah Juana, Pati, dan Ambarawa.

Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo yang membuka langsung Pasar Sorpring, mengaku takjub. Pasalnya, tidak hanya suguhan jajanan saja tapi sistem pembeliannya juga pakai cara tradisional.

“Tadi belinya tidak pakai uang rupiah, tapi pakai kepeng atau duit dari bambu. Ada kuliner jadul dari Ambarawa, Pati, Kudus dan macem-macem. Kalau tadi saya incip pecelnya tetep, kalau pagi harus pecel saya,” ujarnya.

Mawar menyebut, kehadiran Pasar Sorpring yang berhasil menyedot animo masyarakat ini memang masih butuh penyempurnaan. Terlebih, pasar yang diadakan oleh RKBBR tersebut sempat vakum lantaran pandemi covid-19.

“Saya berharapnya tidak hari ini aja tapi kontinyu, untuk mejadikan itu kontinyu atau mempertahankan itu kan yang susah, dan semoga bisa memakmurkan masyarakat,” harapnya.

Koordinator Acara Pasar Sorpring RKBBR Kudus, Asa Jatmiko menyampaikan, kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari prosesi Gelar Budaya Ngangsu Banyu yang telah terselenggara mulai Kamis-Minggu, 18-20 Agustus 2023.

“Pagi ini membuka pasar jajanan pasar, dalam rangka menggairahkan UMKM. Anak-anak generasi milineal itu kan banyak yang tidak tahu ento-ento, kita mengenalkan kembali makanan khas kita dan sebetulnya jauh lebih bergizi dan hemat,” paparnya

Pihaknya menyebut, pengunjung Pasar Sorpring tidak hanya ditargetkan untuk warga lokal Desa Rejosari saja, melainkan masyarakat Kudus dan beberapa daerah sekitarnya. Sedangkan untuk penjualnya, beberapa ada yang dari luar Kudus.

“Ini yang masuk ada 37 jenis stand dan beberapa diantaranya berasal dari Pati, Ambarawa dan Kudus sendiri. Saya berharap ini bisa menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat Kudus sendiri khususnya dan masyarakat luar kota pada umumnya,” tandasnya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.