Satu Nakes RSUD Kudus Meninggal Terpapar Covid-19

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kematian akibat terpapar Covid-19 di Kudus nampaknya masih cukup tinggi, sampai hari ini Rabu (2/6/2021) pukul 19.00 dari data tim Cekathil tercatat 25 orang yang meninggal. Sebelumnya, pada Selasa (1/6/2021) kemarin tercatat 32 orang meninggal karena Covid-19. Dan ini menjadi rekor tersendiri kasus meninggal akibat Covid-19 di Kudus. Sementara itu, salah satu tenaga kesehatan (nakes) di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, Rabu (2/6/2021) pagi sekitar pukul 06.10 Wib meninggal dunia terpapar Covid-19. Nakes yang meninggal tersebut bernama Wulaningrum (43) yang sehari – hari bertugas di bagian gizi. Almarhum bekerja sejak tahun 2014 lalu dan masuk menjalani perawatan di RSUD dr. Loekmonohadi pada hari Senin (31/5/2021) lalu karena sesak nafas.

Kepergian almarhumah  dilepas oleh jajaran rumah sakit tersebut dengan iringan derai air mata para seluruh karyawan yang memberikan penghormatan terakhir dari kamar jenazah. Pemakaman jenazah nakes tersebut dilakukan dengan protokol Covid-19 dan dilepas oleh Bupati Kudus, HM Hartopo didampingi Direktur RSUD dr. Loekmonohadi, dr. Abdul Aziz Achyar. Almarhum Wulaningrum dimakamkan di Desa Jurang Kecamatan Gebog.

HM Hartopo kepada awak media yang menemuinya mengucapkan belangsungkawa sedalam – dalamnya atas wafatnya almarhum yang juga adalah nakes di RSUD dr. Loekmonohadi. Pengorbanan para nakes dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya saat melonjaknya kasus Covid-19 di Kudus benar – benar luar biasa.

“Tanpa kenal lelah para nakes ini bekeraja siang malam dalam merawat para pasien Covid-19 yang cukup tinggi di Kudus. Saya sangat mengapresiasi atas kinerja para nakes ini meski mereka juga rawan terpapar Covid-19.  Bahkan ada yang harus meninggal karena terpapar Covid-19 ini. Mudah – mudahan almarhumah ibu Wulaningrum diampuni segala dosa – dosanya dan diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT,” kata Hartopo

Dijelaskan oleh dia, sampai saat ini jumlah nakes yang terpapar Covid-19 di Kudus sebanyak 189 orang dan meninggal satu orang. Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri, bergejala ringan dan bergejala sedang. Dengan banyaknya para nakes yang terpapar Covid-19 ini kata dia, tentu sangat menganggu dalam melayani para pasien Covid-19 di Kudus.

“Dengan keterbatasan SDM tenaga kesehatan ini tentunya kita berdayakan dan kita optimalkan tenaga nakes yang  ada. Maka saya ingatkan kepada para nakes agar tetap semangat dan jaga kondisi,” ujarnya.

Diakui oleh Hartopo, dengan kondisi terbatasnya nakes yang ada saat ini pihaknya butuh tenaga perawat sebanyak 400 orang dan dokter spesialis 60 orang. Namun oleh provinsi baru dibantu empat dokter spesialis dan 13 tenaga perawat. Termasuk sarpras dan obatan – obatan juga belum ada kiriman bantuan dari provinsi.

Harapannya, bantuan  kebutuhan dokter spesialis dan tenaga perawat serta sarana prasarana serta obat – obatan dapat segera diberikan untuk membantu menangani pasien Covid-19.

Hartopo juga berharap dengan perpanjangan PPKM mikro ini kasus Covid-19 di Kudus mulai minggu ini sudah bisa melandai. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.