SD 3 Jepang Bantu Siswa Hingga Mendapatkan Sekolah

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP dimulai. Pelaksanaan PPDB dimulai sejak tanggal 19 -23 Juni 2023.  Calon siswa baru bisa mendaftar sendiri tanpa harus datang ke sekolah yang dituju. Tapi, kali ini sekolah asal atau SD, dimbau untuk memberikan layanan bantuan mendaftarkan siswanya.

Seperti yang dilakukan di SD 3 Jepang, Mejobo. Menyediakan tiga laptop plus guru yang siap sedia membantu mendaftarkan PPDB online. Sebelumnya, pihak sekolah sudah mendata anak, untuk memetakan seberapa peluang mereka masuk lewat jalur zonasi, afirmasi dan prestasi.

”Kami sekadar membantu, kalau untuk pemilihan jalur pendaftaran kami mengikuti keinginan siswa. Seandainya, tergeser dari dua SMP yang dituju, kami menginformasikan anak-anak untuk datang ke sekolah, dan daftar lagi di sekolah yang masih ada peluang masuk,” kata Puji Hartati, guru kelas VI SD 3 Jepang, Senin (19/6/2023).

Ia juga berpesan pada siswa, untuk terus memantau dan sudah diberikan akun. Termasuk cara melihat pada website PPDB SMP Kabupaten Kudus. Pihaknya, membantu sampai mereka mendapatkan sekolah.

Misalkan lanjut Puji, sudah berupaya dan hasilnya belum bisa masuk ke SMP negeri, maka siswanya diberi pengertian, bisa masuk ke sekolah swasta. Puji bercerita, sejak subuh nomor whatsapp (WA) sudah ramai serbuan pertanyaan dari orang tua yang mulai cemas memikirkan anaknya masuk SMP.

”Subuh-subuh nomor Hp saya, penuh dengan pertanyaan-pertanyaan seputar pendaftaran. Sampai pasrah dan percaya pada sekolah kalau anaknya bisa masuk SMP negeri. Kami tetap memberikan pengarahan, jangan hanya pasrah tapi tetap dipantau, kalau misalkan meleset bisa langsung dicari peluang memilih jalur lainnya,” ucapnya.

Puji mengatakan, rata-rata siswa yang didaftarkan memilih jalur zonasi. Jumlah anak yang daftar PPDB onlinenya lewat SD 3 Jepang sebanyak 34 anak. Berdasarkan data yang sudah terkumpul, pihak sekolah memprediksi siswa yang bisa masuk lewat zonasi sekitar 30 persen.

Ia memastikan, titik koordinat sesuai dengan alamat rumah dan rata-rata jarak rumah mereka dengan SMP 1 Mejobo banyak yang lebih dari 800 meter. Menurut pengalaman tahun lalu, paling rendah jalur zonasi kurang dari 850 meter.

”Tapi kami sudah memberikan pengertian kepada anak-anak, misalkan jalur zonasi tidak bisa, prestasi maupun afirmasi juga tidak mumpuni mereka sudah punya pandangan mendaftar sekolah di SMP swasta,” terangnya.

Salah satu siswi yakni Fitri Adelia, datang ke SD 3 Jepang diantar ibunya. Mendaftar PPDB, dengan pilihan pertama SMP 1 Mejobo, menggunakan jalur afirmasi. Karena, ia memiliki kartu Indonesia Pintar (KIP) dan kartu program keluarga harapan (PKH).

”Saya memilih daftarnya lewat sekolah saja, karena kalau salah memasukkan data atau ada yang tidak paham mengisinya, nanti malah jadinya bingung. Kalau di sekolah dibantu guru, tinggal melengkapi data,” kata Sumarsih, ibu dari Fitri. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.