Ternit Banyak Yang Bolong, Puskesmas Sidorekso Segera Diperbaiki

Kudus, Radiosuarakudus.com- Puskesmas Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus yang plafon atapnya rusak parah akan dilakukan perbaikan tahun ini. Total anggaran yang direncanakan senilai Rp. 2,2 miliar.

Rencana tersebut dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, dr. Andini Aridewi. Dalam keterangannya, Andini menjelaskan bahwa anggaran perbaikan menggunakan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.

Rencana perbaikan sebenarnya sudah dilakukan tahun kemarin, namun karena proses lelang saat itu gagal, akhirnya kembali dianggarkan pada tahun ini. Untuk saat ini pun proses perbaikan Puskemas masuk dalam tahapan lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

“Untuk Puskesmas Sidorekso kita anggarkan Rp 2,2 miliar. Dan sekarang masih proses lelang,” jelas dr. Andini, Kamis (25/8/2022).

Rencananya, proses perbaikan Puskemas akan mulai dilakukan pada bulan September 2022 mendatang. Di mana akan mulai dengan memperbaiki atap plafon puskesmas yang rusak parah.

“Akan kita perbaiki sesuai anggaran (Rancangan Anggaran Biaya) yang diajukan, tapi tetap yang kita prioritaskan bagian atapnya,” ungkap Andini.

Kemudian lanjut Andini, bukan hanya Puskesmas Sidorekso saja yang akan dilakukan perbaikan bersumber DBHCHT tahun ini. Ada beberapa puskesmas lainnya yang juga direncanakan mendapatkan perbaikan.

Diantaranya Puskemas Mejobo, Puskesmas Tanjungrejo, Puskesmas Rendeng, Puskesmas Jati, serta Puskemas Pembantu (Pustu) di Desa Rahtawu, Kabupaten Kudus.

“Iya, semuanya menggunakan dana cukai (DBHCHT). Untuk totalnya saya lupa, tapi yang jelas untuk Puskemas Sidorekso dianggarkan Rp 2,2 miliar,” tegasnya.

Di sisi lain, Bupati Kudus HM Hartopo mendukung rencana perbaikan puskesmas yang ada di Kabupaten Kudus. Terlebih dengan adanya Pustu di Rahtawu, keberadaannya sangat dibutuhkan oleh warga sekitar.

Diketahui Hartopo, perbaikan Pustu Rahtawu dianggarkan sekitar Rp 380 juta untuk perbaikan fisik bangunan. Sementara untuk pengadaan alat kesehatan akan kembali dianggarkan kemudian.

“Kalau perlu ditambah ya ditambah (anggarannya). Ambulans juga perlu di sana, sangat penting untuk di daerah sana (pegunungan),” kata Hartopo.

Di samping itu Hartopo mengingatkan bahwa keberadaan Pustu juga sama pentingnya dengan puskesmas. Apalagi dengan jumlah penduduk di satu desa yang cukup banyak, keberadaan Pustu sama pentingnya dengan Puskesmas. Pelayanan yang diberikan pun diharapkan sama dengan yang ada di puskesmas. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.