Kudus, Radiosuarakudus.com- Acara touring yang diikuti kepala sekolah dasar se Kudus di waduk Kedungombo pada hari Minggu kemarin, 28 Januari 2018 menuai keberatan. Keberatan itu ditunjukkan dengan membuat surat pembaca di salah satu harian lokal yang ditujukan kepala Gubernur serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Jawa Tengah.
Dalam surat pembaca yang dimuat pada hari ini, Senin 29 Januari 2018, penulis yang tidak menyebutkan namanya mengaku mengatas namakan kepala sekolah dasar (kasda). Yang isinya keberatan terkait instruksi dari kepala Disdikpora Kudus untuk touring bersama Bupati Kudus di Waduk Kedungombo. Dalam touring itu, penulis sangat keberatan atas iuran wajib sebesar Rp. 350.000 per orang. Dan penulis meminta agar hal – hal seperti ini tidak dilakukan lagi bila tidak ada hubungannya dengan pendidikan.
Sementara itu, ketika reporter Radio Suara Kudus ingin mengkonfirmasi ke Kepala Disdikpora Kudus, Joko Susilo, belum bisa ditemui. Hanya saja, salah seorang pejabat dilingkungan kantor Disdkpora, Khuriyah mengatakan, dalam touring hari Minggu kemarin tidak ada paksaan. Hampir seluruh staf dan pejabat dilingkungan Disdikpora ikut serta dalam touring itu.
Ditambahkan oleh Khuriyah, iuran tersebut tidak sebesar Rp. 350.000 namun hanya sebesar Rp. 125.000 itupun untuk kaos peserta serta lainnya. Dia menyayangkan dalam surat pembaca itu, bahwa touring itu bersama Bupati. Padahal kata Khuriyah, Bupati kemarin tidak ikut serta dalam touring.
Sementara itu salah seorang peserta yang ikut touring dan tidak mau disebutkan namanya mengaku, per orang memang ditarik iuran sebesar Rp. 350.000. Bahkan dia juga mengaku memiliki kuitansi itu.
Menjelang pilkada tahun ini, memang rawan akan mobilisasi untuk mengarahkan memilih salah satu pasangan calon dalam pilbub Kudus 2018. (Roy Kusuma – RSK)
