Dinas Kesehatan Terus Genjot Imunisasi Anak

Kudus, Radiosuarakudus.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, terus menggenjot capaian imunisasi anak guna memberikan kekebalan imunitas agar tidak mudah terserang berbagai penyakit.

“Hingga pekan ini, capaian untuk semua jenis imunisasi lebih dari separuh dari jumlah sasaran,” kata Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Aniq Fuad, Kamis (18/8/2022).

Ia mengungkapkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tingkat Kabupaten Kudus tahun 2022 ini, meliputi imunisasi MR (measles dan rubella) dan kejar meliputi imunisasi OPV (polio tetes), IPV (polio injeksi), Pentabio (DPT-HB-Hib).

Untuk capaian imunisasi MR hingga pekan ini mencapai 67,3 persen atau 27.616 anak dari target 41.052 sasaran.

Sementara imunisasi kejar, untuk imunisasi DPT-HB-HiB dengan sasaran 2.835 anak mencapai 60,6 persen atau 1.718 anak, imunisasi OPV (polio tetes) dengan sasaran 1.520 anak sudah mencapai 53,4 persen atau 808 anak dan imunisasi IPV (polio suntik) mencapai 55,7 persen atau 1.541 anak dari target 2.769 anak.

Untuk menuntaskan capaian vaksinasi BIAN, nantinya petugas akan melakukan penyisiran terhadap anak yang kelewatan mendapatkan imunisasi secara “door to door”.

Pelaksanaan imunisasi, kata Aniq, untuk imunisasi kejar dimulai Juni 2022 sampai Desember 2022, sedangkan imunisasi MR berlangsung selama Agustus 2022 yang berlangsung di semua desa/kelurahan melalui Posyandu dan Puskesmas, sedangkan di sekolah-sekolah masih menunggu hasil koordinasi dengan sejumlah pihak.

Kendala di lapangan, imbuh dia, terkait input data di basis data pemerintah pusat terkadang terkendala jaringan serta terjadi simpang input sasaran maupun input logistik.

“Hal itu, masih terus kami benahi agar tidak mengganggu pelaksanaan imunisasi di lapangan,” ujarnya.

Penolakan dari orang tua, kata dia, juga belum ditemukan, meskipun ada orang tua yang belum menerima edukasi dan informasi yang lengkap soal imunisasi tersebut.

Misalnya, terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping dari pemberian imunisasi terkadang ada anak yang mengalami linu-linu. Kemudian ada pula anak yang sudah menjalani imunisasi sebelumnya, sedangkan imunisasi MR tidak memandang status imunisasi.

Sejauh ini, imbuh dia, penelitian belum menemukan adanya dampak imunisasi anak yang berlebihan.

Untuk itu, dia berharap, petugas di lapangan menyampaikan informasi secara detail dan memberikan pemahaman kepada orang tua yang memiliki anak bahwa imunisasi BIAN tersebut penting untuk anak agar tidak mudah terserang penyakit dalam jangka panjang. (Roy Kusuma – RSK) 

About

You may also like...

Comments are closed.