MASA PANDEMI PASIEN TB PARU OGAH KONTROL KE PUSKESMAS

Kudus, Radiosuarakudus.com- Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, merasa was-was dikarenakan temuan baru penyakit TB Paru menurun. Sebab, keterbatasan kunjungan petugas Puskesmas, dan kader dimasa pandemi. Ini dikhawatirkan akan membuat kasus TB paru akan meningkat.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Nuryanto, mengatakan, temuan baru kasus TB Paru dari Januari hingga Juni sebanyak 452 penderita.

Dikatakannya, dibanding tahun sebelumnya di bulan yang sama mencapai 2.940 penderita. Justru, kondisi seperti ini kurang baik. Kalau penemuan TB Paru semakin banyak, makin cepat memutus penularan. Tapi ini akan menjadi tanggungjawab pihanya dalam mencari jumlah kasus TB Paru.

Ditambahkan, tri wulan I bulan Januari hingga Maret ditemukan suspek sebanyak 1.861, setelah diperiksa dan uji laboratorium, yang dinyatakan positif berjumlah 315 penderita. Sedangkan, tri wulan II bulan April hingga Juni ditemukan suspek sebanyak 842 dan dinyatakan positif sebanyak 137 penderita.

Menurutnya, penyakit TB Paru ini lebih berbahaya dibandingkan virus korona. Penularan melalui droplet dan udara. Dahak dari penderita TB Paru melalui udara bisa menularkan ke orang lain. Sehingga, lebih rawan penularannya, apalagi tingkatannya TB Paru Multi Drug Resistant (MDR).

Sementara itu, kasus TB Paru MDR Januari hingga Juni berjumlah 24 penderita baru, dan yang menjalani pengobatan sebanyak 35 penderita, termasuk penderita lama. Nuryanto, mengaku kurang maksimal dalam menemukan kasus TB Paru, sebab keterbatasan petugas Puskesmas dan kader TB Paru turun ke lapangan.

Dia menambahkan, yang paling membahayakan, pasien TB Paru tidak mau datang ke Puskesmas karena takut terpapar covid-19. Padahal, pengobatan seharusnya dilakukan di Puskesmas, khususnya TB Paru MDR, pasien disuntik, dan bisa dilalukan di Puskesmas. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.