20 Titik Tanggul Sungai Wulan Bahaya, 6 Titik Kritis

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kabupaten Kudus Masan mengecek kondisi tanggul Sungai Wulan yang ada di wilayah Kecamatan Undaan, Kudus, Rabu (7/2/2024).

Dalam pantauannya, Hasan mendapat informasi bahwa ada sekitar 20 titik tanggul Sungai Wulan yang mengalir di wilayah Undaan kondisinya mulai membahayakan. Dari jumlah itu, diketahui bahwa ada 6 titik tanggul yang benar-benar sedang kritis dan berbahaya.

“Salah satu titik tanggul yang yang kritis dan dianggap berbahaya itu di Undaan Tengah ini,” ujar Hasan saat mengecek kondisi tanggul di Undaan Tengah siang ini.

Penanganan mengenai kondisi tanggul sungai ini, lanjut Hasan, akan dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Sebab menurutnya, penanganan tanggul sungai merupakan kewenangan BBWS, bukan pemerintah kabupaten.

“Ada batas kewenangan yang mana kita tidak bisa masuk terlalu jauh. Jadi nanti akan kami coba koordinasikan dengan BBWS,” ujarnya.

Meski begitu, Hasan sangat mengapresiasi kerja bakti yang dilakukan warga desa setempat bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) serta relawan lainnya yang sigap melakukan pengurukan tanah di lokasi tanggul yang mulai ada genangan air akibat air sungai merembes.

“Mengapresiasi teman-teman yang melakukan kerja bakti ini, memastikan tidak ada rembesan air yang berpotensi membahayakan atau menimbulkan banjir. Ikhtiar dan mitigasi serta meminimalisir resiko banjir,” terang Hasan.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan mengatakan, memang ada sekitar 20 titik tanggul di Kecamatan Undaan yang tanggulnya mulai mengkhawatirkan. Tersebar di Desa Undaan Lor, Undaan Tengah, Undaan Kidul, Sambung, Medini, serta sejumlah titik tanggul di desa lainnya.

“Penanganan tanggul ini bukan kewenangan kita, jadi akan kita koordinasikan dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat agar tanggul ini bisa ditinggikan,” katanya.

Di samping itu, Masan juga mencoba melakukan koordinasi mengenai normalisasi Sungai Wulan yang rencananya akan dilakukan tahun 2024 ini. Diharapkan selain normalisasi, tanggul sungai yang mengalir di Kabupaten Kudus bisa ikut ditinggikan.

Kalau tidak bisa, Masan memberikan saran kepada kepala desa setempat untuk swadaya meninggikan tanggul. Menggunakan anggaran dari Pendapatan Asli Desa, tanggul bisa dinaikkan.

“Ini kejadian setiap tahun, kalau tidak diatasi nanti susah. Apalagi ini menjelang panen, ketersediaan stok pangan di Kudus akan terganggu, karena ada ribuan hektar sawah warga yang terdampak,” terang Masan. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.