Kudus, Radiosuarakudus.com- Tahun 2023 mendatang di Indonesia sudah harus zero truk ODOL (Over Dimensi dan Over Loading). Untuk mendukung keputusan Dirjen Perhubungan Darat pada Kementerian Perhubungan, maka di daerah melakukan penanganan yakni unit pengujian harus melakukan normalisasi. Hal itu disampaikan Kepala Dishub Kudus, Catur Sulistiyono melalui Kabid Keselamatan Sarana dan Prasarana LLAJ, Agung Budi.
“Truk – truk ODOL yang melakukan uji KIR kita minta untuk menormalisasi kendaraanya. Kita tetap menerima uji KIR nya tetapi sesuai petunjuk pak Dirjen Perhubungan Darat, truk ODOL harus dinormalisasi,” kata Agung Budi, Sabtu (9/7/2022).
Yang dimaksud dinormalisasi bagi kendaraan ODOL adalah, truk itu harus disesuaikan dengan spek dan ukurannya. Tidak boleh lebih panjang, lebih lebar ataupun lebih tinggi ukurannya dari batas normal. Termasuk bila ada penambahan sumbu belakang juga harus dikembalikan ke normalnya.
Menurut Agung, di Kudus pihaknya sudah meminta kepada 43 an truk untuk dilakukan normalisasi. Pihaknya juga sudah meminta baik pengemudi maupun pemilik truk ODOL yang ketika uji KIR untuk menormalisasikan kendaraanya. Terpenting tahun 2023 harus sudah tidak ada kendaraan ODOL lagi di Indonesia.
“Bila mereka masih membandel dan tidak menormalisasikan ODOL kendaraanya, ya pasti nantinya akan tertangkap dilapangan. Saat kami meminta mereka untuk menormalisasi kendaraanya ada yang menerima ada juga yang tidak. Tergantung mereka mas, terserah mereka bila tahun depan kendaraanya masih ODOL ya akan ditindak,” ungkap Agung.
Beberapa waktu lalu ratusan pengemudi truk ODOL baik dari Kudus, Pati, Rembang, Jepara dan Grobogan melakukan aksi unjukrasa terkait aturan larangan kendaraan ODOL. Aksi mereka nampaknya direspon pemerintah dan diberikan kesempatan hingga akhir tahun ini. Karena tahun depan Kementerian Perhubungan sudah tidak mentolerir adanya kendaraan ODOL berseliweran lagi dijalanan. (Roy Kusuma – RSK)
