8 SD Lakukan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Kudus, Radiosuarakudus.com- Sebanyak 8 sekolah dasar dari 9 SD di Kudus mulai Senin – Sabtu (19 – 24/4/2021) mulai melaksanakan simulasi tatap muka. Simulasi ini bertujuan untuk menyongsong persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru sekitar bulan Juli yang akan datang. Terkait simulasi PTM ditingkat SD ini, sebetulnya Kudus sudah siap sejak awal untuk bareng dengan SMP maupun SMA, MA dan SMK. Yang sudah melaksanakan simulasi PTM dari tanggal 5 – 16 April 2021. Namun sayang, rencana simulasi PTM bagi SD oleh Gubernur Jawa Tengah harus ditunda.  Padahal saat itu seluruh guru yang ditunjuk simulasi PTM sudah dilakukan vaksinasi.

“Mulai hari ini hingga Sabtu (24/4/2021) kami melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD mas. Simulasi ini berlaku bagi SD yang guru maupun tenaga kependidikannya sudah dilakukan vaksinasi. Ada delapan SD dari rencana sembilan SD yang melaksanakan simulasi PTM ini. Satu sekolah yakni SD Berugenjang, Undaan batal ikut simulasi karena belum seluruhnya guru mendapatkan vaksinasi,” kata Plt Kepala Disdikpora Kudus, Harjuna Widada, ketika meninjau pelaksanaan PTM di SD Nganguk Kecamatan Kota, Senin (19/4/2021).

Harjuna mengaku senang karena persiapan sarpras protokol kesehatan sudah dilaksanakan dengan baik oleh SD Nganguk. Anak – anak juga nampak senang karena dapat ikut simulasi ini. Mereka juga memakai masker dan juga face shield. Saat pulang pun, Harjuna mengingatkan kepada  mereka untuk langsung pulang dan tidak boleh mampir – mampir.

Sementara Kepala SD Nganguk, Isnayanti mengatakan siswa yang ikut dalam simulasi PTM ini sebanyak 41 anak. Mereka dari kelas IV, V dan VI. Dengan ruang yang dipakai sebanyak 3 kelas. Per kelas rata – rata diisi 13 anak. Untuk mapel dalam simulasi PTM ini disesuaiken dengan mapel harian. Dengan durasi waktu pembelajaran adalah dua jam.

“Rata-rata siswa di SD Nganguk ini berasal dari daerah sekitar sekolah mas. Untuk pembelajaran hari ini adalah tematik karena kami memakai kurikulum 13. Saya berharap simulasi ini dapat berjalan lancar dan aman serta tidak ada kluster baru. Sehingga dapat diikuti oleh sekolah yang lain.Apalagi para orang tua juga banyak yang  mengeluh terkait dalam membantu belajar dirumah,” ujar Isnayanti. (Roy Kusuma – RSK) 

About

You may also like...

Comments are closed.