DKK Harus Punya Roadmap Transformasi Kesehatan Di Kudus

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59 Tahun 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menggelar Forum Komunikasi Publik yang berlangsung di hotel @Hom Kudus, Jum’at (10/11/2023). Tema dalam acara itu adalah “Transformasi Kesehatan Untuk Kudus Sehat”.

Hadir dalam kegiatan itu adalah Pj Sekda Kudus Revlisianto Subekti, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dr. Andini Aridewi serta Kepala Kantor BPJS Kesehatan cabang Kudus dr. Heni Riswanti serta stakeholder yang diundang dalam acara itu.

Pj Sekda Kudus, Revlisianto Subekti usai membuka acara tersebut mengatakan setidaknya Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus sudah harus memiliki roadmap terkait transformasi kesehatan di Kudus. Ini berkaitan dengan enam pilar transformasi kesehatan yang diusung oleh Kementerian Kesehatan.

“Sedangkan untuk skala prioritas saat ini menurut saya adalah penanganan stunting dan itu harus dientaskan sampai selesai. Target 12% penanganan stunting di Kudus pada tahun 2024 harus bisa dipenuhi,” ujar Kelik panggilan akrabnya.

Untuk penanganan stunting ini kata Kelik, harus dilakukan secara komprehensif dan dibutuhkan kerjasama oleh masyarakat. Untuk beberapa hal imbuh Kelik penanganan stunting harus dibutuhkan kerja keras. Seperti masalah pola asuh anak oleh para ibu pekerja di Kudus. Dibutuhkan kerja keras untuk merubah pola pikir para ibu pekerja di Kudus dalam mengasuh anak – anaknya.

Dalam kegiatan ini disosialisasikan  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mendorong transformasi kesehatan yang dibagi menjadi enam pilar. Pilar pertama, melalui transformasi layanan primer. Pilar kedua transformasi layanan rujukan, memastikan semua rumah sakit di Kudus memiliki alat kesehatan yang cukup untuk bisa melayani empat penyakit utama, yaitu jantung, stroke, kanker, dan ginjal.

Sebagai contohnya, dengan pemenuhan cathlab yang difungsikan tidak hanya untuk melayani jantung melainkan juga penyakit lain seperti stroke.

Pilar ketiga, transformasi pada sistem pembiayaan kesehatan melalui transparansi biaya kesehatan hingga memastikan fitur coordination of benefit untuk layanan BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta.

Pilar keempat melalui transformasi sistem sumber daya kesehatan (SDM) Kesehatan melalui pemenuhan jumlah dan kualitas dokter dan dokter spesialis, serta kemudahan akses pendidikan.

Selanjutnya pilar kelima transformasi teknologi kesehatan, melalui program satu sehat. Serta pilar keenam yaitu Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.