Ekraf Expo 2023 Refleksi Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Kudus Ekonomi Kreatif (Ekraf) Expo 2023 yang digelar di Alun-alun Simpang Tujuh, Kabupaten Kudus, Sabtu (9/9/2023) hingga Minggu (10/9/2023) menunjukkan peta potensi dan peluang ekraf serta pariwisata di Kota Kretek, dalam persaingan pasar yang semakin ketat. Pasca-pandemi Covid19 dirasakan terjadi kebangkitan kembali ekonomi di mana-mana.

Bupati Kudus HM Hartopo saat membuka Kudus Ekraf Expo 2023, Sabtu (9/9/2023), mengingatkan peluang pasar ekraf bagi dunia usaha di Kudus terbuka luas. Namun, diingatkannya upaya agar berhasil diterima oleh pasar, tidaklah mudah. Dibutuhkan perjuangan serius serta kreasi dan inovasi atas produk, juga diperlukan kejelian dalam membaca selera pasar.

“Selama pandemi UMKM menjadi sangat terpukul dan kini setelah menjadi endemi kebangkitan UMKM semakin luar biasa di Kudus. Pertumbuhan ekonomi oleh UMKM sangat besar sekali. Ini yang harus terus ditingkatkan salah satunya melalui Expo ini,” ujar Hartopo, Sabtu (9/9/2023).

Pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus dalam rangka peringatan 474 Hari Jadi Kota Kudus, diikuti 30 pelaku ekraf dan UMKM, empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang fokus di ekraf, serta 25 desa wisata.

Mereka tak hanya mengusung produk hasil akhir di stan masing-masing, tetapi juga menampilkan proses kreatif yang dilalui. Kepala Disbupar Kabupaten Kudus, Mutrikah menginformasikan, dari 17 subsektor ekraf yang menjadi program Kemenparekraf, kuliner merupakan salah satu potensi prioritas bagi Kudus untuk dikembangkan.

“Antara lain dengan makanan khas berbasis iwak kebo (daging kerbau) seperti soto kebo, pindang kebo, dan sate kebo serta kerupuk rambak kulit kebo. Di samping lentog tanjungkarang, lontong khas bersayur nangka serta tahu dan tempe,” kata Mutrikah.

Dalam soal hulu fashion lanjut dia, memiliki kerajinan bordir, khususnya bordir icik yang khas/hanya ada di Kudus. Kopi olahan para petani kopi jenis robusta di lereng Gunung Muria, Kudus, yang menjadi persinggungan erat dengan kuliner, juga terus bertumbuh lebih maju.

Selain menampilkan potensi ekraf subsektor seni pertunjukan, fotografi, dan musik. Baru kali ini tiga potensi tersebut unjuk potensinya dalam pameran di Kota Kretek. Sementara untuk potensi ekraf tentang fesyen, animasi, desain komunikasi visual (diskomvis), kuliner, tata kecantikan ditampilkan oleh 4 SMK.

Sebanyak 25 desa wisata juga memamerkan destinasi wisata yang di desa masing-masing. Dari desa yang berbasis potensi seni budaya, alam dan agro, serta kerajinan.

Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Kudus, Badan Promosi Pariwisata Daerah Kudus, Persatuan Hotel Restauran Indonesia Kudus, dan Asosiasi Pariwisata Kudus, yang bersinggungan dengan dunia ekraf dan pariwisata tak ketinggalan tampil di stan pameran. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.