Hari Jadi Kudus ke 469 Lebih Sederhana

Kudus, Radiosuarakudus.com- Dalam rangka hari jadi Kota Kudus ke 469 tahun 2018 ini, nampaknya akan lebih sederhana dan tidak mengurangi kemeriahan suasana meski tidak adanya anggaran. Dan yang istimewa, hari jadi Kota Kudus ke 469 ini sudah diisi oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2018 – 2023 yakni HM Tamzil dan Hartopo.  Beberapa kegiatan yang sudah disiapkan dalam hari jadi Kota Kudus ini, pada tanggal 20 September 2018 akan diisi dengan khotmil Quran dipendopo yang disertai penyerahan santunan kepada 250 anak yatim. Kemudian tanggal 21 September 2018 ada kegiatan tahlil di Tajug Menara serta tanggal 22 September 2018 pada malam hari akan digelar Srawung Seni Budaya di alun – alun Simpang Tujuh Kudus.

Menurut Plt kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Rahmah Hariyanti, Jum’at 7 September 2018, dalam rangka hari jadi Kota Kudus tahun ini memang tidak ada anggarannya. Sehingga dalam acara Srawung Seni Budaya di alun – alun Simpang Tujuh nanti diharapkan ada partisipasi dari para seniman untuk mengisi acara itu.

Masih kata Rahmah, pihaknya sudah berkoordinasi dengan calon Bupati Kudus yakn HM. Tamzil yang akan dilantik pada tanggal 10 September 2018 mendatang. Dalam beberapa kali koordinasi dengan Tamzil, memang dirinya diminta untuk melaksanakan hari jadi Kota Kudus secara sederhana bila memang tidak ada anggaranya. Meski begitu lanjut Rahmah, pihaknya tetap berupaya agar pelaksanaan hari jadi Kota Kudus nanti dapat berjalan dengan meriah.

Pada tanggal 22 September nanti kata Rahmah, akan ada Pesta Tumpeng Rakyat di alun – alun yang akan diisi sekitar 600 an tumpeng. Tumpeng – tumpeng itu nanti kiriman dari OPD, kelurahan, desa serta sekolah SMP. Ditengah – tengah acara itu nanti, Bupati Tamzil akan mencanangkan ikat Kudusan. Dalam acara pencanangan Ikat Kudusan itu nanti, akan diikuti oleh ASN serta masyarakat Sedulur Sikep. ASN juga diminta untuk memakai pakaian Kudusan, dimana untuk laki – laki memakai pakaian baju koko dan sarung batik serta memakai ikat kepala Kudusan. Sedangkan untuk yang wanita memakai kebaya putih encim dan bawahan jarik atau rok.

Masih kata Rahmah, karena tidak adanya anggaran, maka untuk tahun ini memang tidak ada kirab budaya seperti tahun – tahun sebelumnya. Namun dia menegaskan, untuk tahun depan kegiatan dalam rangka hari jadi Kota Kudus akan dianggarkan. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.