Hartopo Undang Agen Gas Elpiji Terkait Keluhan Masyarakat

Kudus, Radiosuarakudus.com – Bertempat diruang Pringgitan Pendopo, Plt Bupati Kudus HM Hartopo, Kamis pagi (28 Januari 2021) mengundang Hiswana Migas Kudus menanggapi keluhan masyarakat terkait elpiji bersubsidi. Keluhan yang disampaikan adalah terkait kelangkaan serta masalah harga yang tinggi dan dirasakan oleh masyarakat cukup berat. Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Sudiharti. Kepada wartawan yang menemuinya dipendopo, Hartopo mengatakan pihaknya sengaja mengundang perwakilan dari agen – agen elpiji ini untuk membicarakan terkait keluhan – keluhan yang dirasakan oleh masyarakat.

Dikatakannya, beberapa keluhan yang disampaikan kepada dirinya adalah terkadang masalah susahnya mendapatkan elpiji 3 kg di desa – desa serta harga yang dirasa agak tinggi. Untuk itu, kepada para agen pihaknya mengajak mereka untuk membahas dan mencari jalan keluar yang terbaik terkait permasalahan yang ada dimasyarakat.

Dari keterangan agen lanjut Hartopo, untuk saat ini sudah ada distribusi ke desa – desa yang terpencil sekalipun. Hanya saja diakui, masalah yang muncul adalah kurangnya pemerataan pangkalan sehingga agak mengganggu pendistribusian elpiji 3 kg ke masyarakat khususnya didesa – desa yang agak jauh lokasinya. Untuk itu tegas Hartopo, pihaknya meminta agar pangkalan – pangkalan yang ada harus ada pemerataan sehingga tidak ada lagi keluhan dari masyarakat.

Dia juga menegaskan, para agen agar memberikan perhatian dan peringatan kepada para pangkalan nakal yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga elpiji 3 kg. Pangkalan yang nakal harus ditutup dan diganti dengan yang lain.

Selain itu lanjut Hartopo, pihaknya juga menanyakan terkait klasifikasi bagi mereka yang mendapatkan elpiji 3 kg. Namun sampai saat ini dari keterangan mereka kata hartopo, belum ada aturannya. Sehingga elpiji bersubsidi itu saat ini masih banyak orang mendapatkannya tanpa ada klasifikasi. Karena masih dijumpai masyarakat kelas mampu,  sangat banyak yang menggunakan elpiji 3 kg. Bahkan mereka memiliki tabung elpiji 3 kg lebih dari dua tabung.

Selain itu, ada juga keluhan dari masyarakat terkait isi tabung yang tidak sesuai. Dari keterangan para agen mengaku tidak tahu karena mereka hanya menukarkan tabung kosong ke SPBE untuk diisi. Sedangkan pengawasan adalah dari Dinas Perdagangan. Untuk itu dia menegaskan kepada Dinas Perdagangan agar ikut mengawasi dan memonitor terkait hal ini.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Sudiharti menambahkan  bahwa pihaknya sudah melakukan tupoksi hanya saja pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Karena untuk melakukan pengaturan terkait elpiji juga tergantung dari Pertamina. Apa yang diharapkan oleh Plt Bupati kata dia, akan tetap disampaikan ke Pertamina khususnya adalah untuk pemerataan pangkalan.

Diakuinya, banyaknya pengecer – pengecer itulah yang menjadi sumber harga elpiji 3 kg menjadi agak tinggi. Dia juga menegaskan, dari pantauan yang dilakukan saat berkunjung ke pangkalan selalu dijawab mereka harga jual masih sesuai yakni Rp. 15.500 per tabung. Tetapi bila ada masyarakat yang menjumpai harga elpiji di pangkalan diatas HET agar melaporkan ke kantornya.

Di Kudus terdapat 1.020 pangkalan dan 12 agen, agen – agen itu adalah Aminah Maju Jaya, Bahagia Santosa, Bahtera Agung Abadi, Bahtera Agung Sentosa, Dwi Audrine Putri, Lentera Cahaya Migas, Lutfhi Andalusia, Explorindo Solusi Gasindo, Pelita Harapan, Ngupoyo Sri Indra Agung Mulia, Milka Elzama Putra dan Sinar Gas Mulya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.