Kudus, Radiosuarakudus.com- Bila ingin anak muda berkolaborasi dalam ikut merawat lingkungan maka media dan jurnalis harus menampilkan delivering fakta dan informasinya. Karena anak muda biasanya memiliki daya fokusnya rendah, atau tidak terbiasa dengan isu – isu krisis iklim seperti sekarang ini. Dibutuhkan kelihaian jurnalis dalam narasinya untuk mengajak anak muda peduli akan lingkungan.
Hal itu disampaikan praktisi komunikasi dan pelibatan publik pada isu – isu kelestarian, Juris Bramantyo dalam acara media workshop dengan tema “Menggali Isu Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Dari Kebijakan Nasional Hingga Aksi di Tingkat Regional dan Lokal”.
Acara ini diprakarsai oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang berlangsung di Wisma Ploso Kudus, Kamis (30/11/2023).
“Jangan lagi menarasikan bahwa isu lingkungan itu merupakan isu yang eksklusif hanya tentang lingkungan dengan orang – orang yang bergelut di dunia lingkungan. Menurut saya, lingkungan itu sesuatu yang umum dan sebagai manusia tidak peduli kita tinggal dimana. Dan tidak perduli latar belakang pendidikanya apa? Seharusnya semua bisa turut rembug dengan isu – isu lingkungan,” ujar Juris Bramantyo usai menjadi narasumber dalam acara tersebut.
Keterlibatan anak muda dalam ikut peduli terhadap perubahan iklim menjadi tolok ukur sejauh mana mereka melihat akan parahnya akibat dari perubahan iklim itu sendiri. Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang juga pernah dan seringkali mengajak pelajar menanam pohon di pegunungan Patiayam serta lokasi lain yang gersang dan tandus menjadi sesuatu yang sangat positip.
Sejauh ini Bakti Lingkungan Djarum Foundation tetap konsisten dalam ikut merawat lingkungan dengan berbagai kegiatan penanaman pohon seperti yang dilakukan diwilayah pantura pulau Jawa serta pulau Sumatera beberapa waktu lalu. Ini merupakan bentuk kepedulian serta peran swasta dalam ikut menjaga serta melestarikan lingkungan di Indonesia. (Roy Kusuma – RSK)
