KPU Gelar Sarasehan Anti Politik Uang

Kudus, Radiosuarakudus.com- Masyarakat memiliki hak untuk menentukan bangsa dan negara dengan melakukan pemilihan calon pimpinannya. Bila dalam pelaksanaan pemilu untuk memilih pimpinannya yakni bupati dan wakilnya ditingkat kabupaten, gubernur dan wakilnya ditingkat provinsi serta presiden dan wakilnya ditingkat nasional dengan hari nurani tentu hasilnya akan baik. Begitu pula bila pelaksanaan pemilu legislatif, masyarakat dalam menentukan pilihannya karena hati nurani, maka hasil yang didapat pasti akan baik.

Hal itu disampaikan ketua KPU Kudus, Moh Khanafi dalam acara “Sarasehan Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Tengah Dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus 2018” di aula gedung KPRI Kemenag Kudus, Rabu 28 Maret 2018. Dalam kesempatan itu, Moh Khanafi didampingi komisioner KPU Kudus lainnya, Eni Misdayani mengajak masyarakat untuk mensukseskan pilkada serentak di Kudus tahun ini.

Masih kata Moh Khanafi dihadapan 50 orang tokoh agama dan penyuluh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, bila disuatu wilayah tingkat partisipasi dalam pemilu masyarakat yang datang ke TPS rendah, maka tingkat demokrasi diwilayah itu rendah.

Bila terjadi rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu, maka itu bukan hanya menjadi tanggungjawab penyelenggara saja, namun juga menjadi tanggungjawab dari para tokoh masyarakat. Dia meminta para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk ikut memberikan pemahaman kepada warga sekitarnya agar tingkat partisipasi dalam pilkada lebih meningkat dibanding tahun – tahun sebelumnya.

Sementara itu, komisoner KPU Kudus lainnya, Eni Misdayani mengatakan, pihaknya dalam persiapan menjelang pilkada serentak sudah melakukan pendataan door to door melalui PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) dan tanggal 27 Maret 2018 sudah melakukan uji DPS (daftar pemilih sementara). Dikatakan oleh Eni, yang menjadi kendala selama ini dalam pemilu adalah golput dan politik uang. Meski di Kudus dalam pileg 2014 secara kuantitas partisipasi sebesar 81% meningkat dibandingkan partisipasi dalam pilkada 2013, namun hal itu masih perlu dipertanyakan.

Apakah peningkatan partisipasi dalam pileg 2014 dibanding partisipasi pilkada Kudus 2013, karena memang banyaknya pemilih yang cerdas atau karena iming – iming dari para calon anggota legsilatif. Semua itu memang menjadi pertanyaan. Untuk itu lanjut Eni, pihaknya berharap dalam pilkada serentak di Kudus nanti secara kuantitas partisipasi pemilih lebih meningkat dan hasil dari pilkada nanti mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.