Kudus, Radiosuarakudus.com- Kabupaten Kudus pada tahun 2021 ini mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 19 miliar. Jumlah penerima DAK, diantaranya empat SMP dan 42 SD. Untuk tahun ini ada yang berbeda, rehap fisik biasanya swakelola sekolah, sekarang melalui lelang.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada mengatakan, juknis DAK yang baru harus lelang yang digarap oleh dinas. Dan, peruntukan anggara khususnya SMP diusulkan untuk pengadaan teknologi dan informasi komputer (TIK) sebagai persiapan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
”Tiap sekolah berbeda perolehan anggaran DAK. Dan, batas akhir penyaluran anggaran sampai 31 Agustus 2021 yang sebelumnya 21 Juli. Sebelum tanggal tersebut harus sudah ada kontrak dengan penyedia barang dan jasa. Kami saat ini masih proses lelang, ada 28 paket atau sekolah SD dan SMP untuk rehab fisik,” kata Harjuna Widada, Selasa (13/7/2021)
Ia menambahkan, pengadaan TIK lewat E-katalog, berupa chromebook (koneksi dengan server pusat). Sedangkan penerima DAK tingkat SMP, yakni SMP 5 Kudus dan SMP 2 Dawe sebesar Rp 1,5 miliar, kemudian SMP 2 Kaliwungu mendapat Rp 700 juta dan SMP 1 Gebog mendapatkan dana DAK sebesar Rp 900 juta.
Harjuna menjelaskan, SMP 5 Kudus diperuntukkan rehap empat ruang kelas, jamban, UKS, musala dan pengadaan TIK. Sementara SMP 2 Dawe dengan nominal yang sama untuk rehat empat ruang kelas dan 29 unit pengadaan TIK.
Sementara, SMP 1 Gebog diperuntukkan TIK, rehab kepala sekolah, TU dan guru. Untuk SMP 2 Kaliwungu untuk rehab tiga ruang kelas dan pengadaan TIK. Sedangkan, penerima DAK untuk SD sebanyak 31 sekolah rehab fisi dan 11 sekolah media pembelajaran.
Total anggaran DAK tahun ini 19 miliar, diperuntukkan SMP sebesar Rp 4 miliar dan SD sebesar Rp 14 miliar. Harjuna mengatakan, selama masa pandemi DAK selalu naik, tahun lalu sekitar Rp 12 miliar.
”Kami upayakan penyerapan dan laporan DAK bagus, supaya mendapatkan anggaran lebih banyak. Kami berharap tahun berikutnya ada kenaikan lagi, agar sekolah yang menerima juga lebih banyak,” jelasnya. (Roy Kusuma – RSK)
